climate-justice

Roadshow Aksi Lingkungan Terpadu: Dari Sukabumi, Energi Bersih Mengalir Hingga Garut dan Bandung

Sabtu, 29 November 2025 | 07:41 WIB
Siswa siswi SD ’Aisyiyah Kota Sukabumi bersama panel surya yang akan dipasang di sekolah mereka. SD ’Aisyiyah Kota Sukabumi, Jumat (28/11), menjadi titik awal rangkaian Roadshow Aksi Lingkungan Terpadu yang digelar pada 27–30 November 2025.

HUKAMANEWS GreenFaith — Pagi cerah di SD ’Aisyiyah Kota Sukabumi, Jumat (28/11), menjadi pembuka rangkaian Roadshow Aksi Lingkungan Terpadu pada 27–30 November 2025. Dari kota ini, gerakan energi bersih mengalir menuju Garut dan Bandung, melibatkan sekolah, pesantren, dan jaringan perempuan ’Aisyiyah dalam satu tujuan: memperkuat penggunaan energi terbarukan dan membangun kesadaran lingkungan sejak dini.

Roadshow ini merupakan bagian dari Gerakan Green Hero 1000 Cahaya, inisiatif ’Aisyiyah untuk mendorong transisi energi bersih, edukasi lingkungan, dan pemberdayaan perempuan sebagai penjaga bumi. Tiga titik menjadi tuan rumah: SD ’Aisyiyah Sukabumi, Darul Arqam Muhammadiyah Garut, dan ’Aisyiyah Boarding School Bandung. Di tiap lokasi, kolaborasi terjalin antara tim teknis, guru, siswa, serta jaringan komunitas.

Belajar Energi Bersih Dengan Cara yang Menyenangkan

Di Sukabumi, kegiatan dibuka dengan edukasi lingkungan untuk 120 siswa. Dicky Edwin Hendarto dari Mitra Hijau memberikan pemahaman energi bersih melalui pendekatan ringan, penuh permainan, dan dialog. Anak-anak terlihat antusias saat membahas cara menghemat listrik, mengurangi sampah plastik, hingga menanam pohon.

“Hal-hal kecil ini bisa mengurangi emisi. Kalau dilakukan bersama, dampaknya besar,” ujarnya.

Ia lalu memperkenalkan ragam energi terbarukan, dari tenaga surya hingga angin dan air. Bagi banyak siswa, ini menjadi pengalaman pertama melihat bahwa energi masa depan bisa bersih, murah, dan ramah lingkungan.

Edukasi itu meneguhkan misi roadshow: membentuk generasi muda yang peka lingkungan serta menempatkan perawatan bumi sebagai bagian dari ibadah.

Pemasangan solar panel di SD 'Aisyiyah Sukabumi. Pemasangan solar panel ini dalam rangkaian Roadshow Aksi Lingkungan Terpadu yang digelar pada 27–30 November 2025.

Sedekah Energi: Dari Cahaya Matahari ke Cahaya Sekolah

Usai sesi edukasi, kegiatan berlanjut ke momen yang ditunggu: pemasangan solar panel melalui program Sedekah Energi. Kolaborasi ini digagas PDA ’Aisyiyah Sukabumi bersama Lazismu, 1000 Cahaya, dan GreenFaith Indonesia. Instalasi yang dipasang berupa panel PV 200 Wp, Hybrid Inverter 1000 VA/800 Watt, dan Battery Gel 12V 100Ah.

Kepala SD ’Aisyiyah, Tanti Ramdhiyanti, menyebut panel surya ini sebagai “hadiah ganda”: sumber energi bersih sekaligus alat belajar. “Anak-anak bisa melihat langsung teknologi energi terbarukan. Ini pilot project kami di Jawa Barat,” katanya.

Sudarto, Wakil Direktur 1000 Cahaya, mengingatkan bahwa listrik Indonesia masih bergantung pada batu bara. “Solar panel membantu meminimalkan kerusakan lingkungan,” ucapnya. Sementara akademisi energi dari UGM, Rachmawan Budiarto, menegaskan bahwa memanfaatkan cahaya matahari adalah bentuk syukur atas anugerah yang tak habis.

Keadilan Iklim dan Perempuan Penjaga Bumi

Intan Mutikasari dari GreenFaith Indonesia memberi penekanan moral atas gerakan ini. Baginya, pemasangan panel surya adalah bagian dari perjuangan keadilan iklim. “Ini lentera harapan untuk generasi berikutnya,” ujarnya. Ia mengajak siswa merawat panel dan menabung energi untuk masa depan.

Ketua PD ’Aisyiyah Sukabumi, Amalia Nur Milla, menambahkan bahwa sedekah energi ini merupakan implementasi dari Aisyiyah Cinta Lingkungan dan pengembangan Green School. Dana yang terkumpul berasal dari “Celengan Surgaku”, partisipasi orang tua, serta dukungan Lazismu.

Menjelang Ashar, cahaya pertama yang diproduksi solar panel menyala di ruang kelas. Anak-anak bersorak kecil—sebuah momen yang menggambarkan bahwa transisi energi bukan sekadar konsep besar, tetapi tumbuh dari ruang-ruang belajar yang sederhana.

Sukabumi menjadi awal. Dari sana gerakan ini bergerak ke Garut dan Bandung, membawa harapan bahwa masa depan energi bersih Indonesia dapat dimulai dari sekolah, dari komunitas, dan dari tangan-tangan muda yang mencintai bumi.***

Tags

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB