1000 Cahaya Muhammadiyah Latih Guru Sekolah dan Pesantren Jadi Pionir Transisi Energi Indonesia

photo author
- Selasa, 11 November 2025 | 21:34 WIB
TOT Kader Pintar (Pioner Transisi Energi Indonesia Raya) 1000 Cahaya Muhammadiyah yang diikuti oleh 58 peserta perwakilan guru sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
TOT Kader Pintar (Pioner Transisi Energi Indonesia Raya) 1000 Cahaya Muhammadiyah yang diikuti oleh 58 peserta perwakilan guru sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

HUKAMANEWS 1000 CAHAYA - Di tengah dunia yang makin panas oleh perubahan iklim, Muhammadiyah memilih untuk menyalakan lilin ketimbang mengeluh dalam gelap. Melalui program 1000 Cahaya Muhammadiyah, organisasi Islam berkemajuan ini membangun gerakan dari bawah — dari ruang kelas dan pesantren — untuk mencetak pionir-pionir energi bersih menuju Indonesia rendah emisi.

Langkah nyata itu terwujud dalam Training of Trainer (TOT) Kader Pintar – Pionir Transisi Energi Indonesia Raya, yang digelar di Balai PMD Kalasan, Yogyakarta, pada 11–13 November 2025.

Selama tiga hari, 58 peserta yang merupakan guru dan pengajar dari berbagai sekolah dan pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia mengikuti pelatihan intensif tentang energi surya, efisiensi energi, dan inovasi pemanfaatan panel surya bekas.

Menjadikan Dakwah Sebagai Cahaya Bagi Bumi

Hening Parlan, Direktur 1000 Cahaya Muhammadiyah, mengungkapkan bahwa isu perubahan iklim bukan sekadar statistik global, tapi juga soal nurani dan tanggung jawab iman.

“Perubahan iklim itu nyata. Tapi kita sering abai menempatkannya sebagai prioritas. Melalui 1000 Cahaya, Muhammadiyah ingin menjadikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari dakwah berkemajuan,” ujarnya dalam pembukaan acara.

Hening tak sekadar bicara konsep. Ia menunjukkan hasil konkret: hingga kini, 18 lembaga pendidikan Muhammadiyah telah memasang panel surya dan berhasil menekan emisi karbon. Gerakan kecil itu diyakininya akan menyalakan perubahan besar bila diikuti jutaan warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia. 

“Bayangkan, bila 60 juta warga Muhammadiyah beralih ke energi surya — berapa juta ton emisi bisa kita kurangi. Ini bukan proyek, tapi ibadah,” tegasnya.

Program 1000 Cahaya menjadi tonggak gerakan Green Muhammadiyah, dakwah ekologis yang menyatukan iman, ilmu, dan aksi.

Direktur Program 1000 Cahaya Muhammadiyah Hening Parlan memberikan sambutan saat pembukaan acara TOT  Kader Pintar (Pioner Transisi Energi Indonesia Raya) 1000 Cahaya Muhammadiyah Yogyakarta, 11-13 November 2025
Direktur Program 1000 Cahaya Muhammadiyah Hening Parlan memberikan sambutan saat pembukaan acara TOT Kader Pintar (Pioner Transisi Energi Indonesia Raya) 1000 Cahaya Muhammadiyah Yogyakarta, 11-13 November 2025

Sementara itu, Dr. Gatot Supangkat, Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, mengingatkan bahwa krisis iklim sejatinya berakar pada krisis moral manusia terhadap alam. 

“Dalam setahun, lebih dari 2.100 bencana terjadi di Indonesia. Sebagian besar akibat ulah manusia,” ujarnya. 

Ia mengutip QS Ar-Rum ayat 41 sebagai cermin zaman: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena ulah tangan manusia. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X