"Bahkan saya suka bilang ini investasi yang paling menarik yang pernah saya buat dalam karier saya sebagai investment banker," kata Tom.
Saat ditanya Prof. Rhenald apakah bergabung dengan AMIN layaknya berinvestasi seperti produk surat berharga?
Tom pun membalas, "Ya, jadi begini Prof saya merasa sudah diberikan banyak rezeki dalam hidup saya. Sudah tiba saatnya kita giveback, kita mengembalikan rezeki itu kepada negara kepada masyarakat. Jadi investasi ini bukan buat saya kalau investasi ini berhasil berkatnya buat negara buat bangsa," jelas Tom.
"Sama sekali gak ada itung-itungan (rupiah)," tegas Tom.
Keputusan Tom bergabung bersama AMIN bisa disebut tepat, karena selama kampanye Anies Muhaimin, Tom bisa disebut otak dari kesuksesan kampanye Anies Muhaimin, yang selalu mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
AMIN mampu merangkul semua kalangan, tak hanya mahasiswa, petani, nelayan, pekerja informal, bahkan pengusaha, dan semua pihak tertarik dengan visi misi AMIN yang menginginkan PERUBAHAN dan dianggap lebih masuk akal, ketimbang 2 paslon lainnya.
Inilah satu salah kerja Tom Lembong.
Tom sendiri selalu mengelak bahwa ini hasil dari kerjanya, ia selalu mengatakan kesukesan AMIN adalah hasil dari teamwork bukan semata dirinya saja yang sukses atas pasangan nomor urut 1 ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.***
Artikel Terkait
Tak Ingin Pembangunan Tersentral, Anies di Depan Pengusaha Kadin Akan Wujudkan Pembangunan Adil Makmur untuk Semua
Pelaku Ancaman Penembakan ke Capres Anies Baswedan, TikTok Berinisial AWK Terancam 4 Tahun Penjara
Videotron Capres Anies Baswedan Ditakedown, Kpopers Humanies Bakal Lebih "Gila" Lagi Berkreatif
Pelaku Pengancaman Cepat Diringkus Polisi, Anies Baswedan Apresiasi Kinerja Kapolri
Anies Baswedan Paling Unggul dalam Survey yang Diadakan Bloomberg, Ekonom dan Analisis Yakin Anies Bisa Majukan Perekonomian Indonesia