Hukamanews.com – Dalam setiap ajang penghargaan, seringkali pembawa acara menggunakan kata ‘nominasi’ dan ‘nominator’ untuk merujuk pada ‘seseorang atau sesuatu yang menjadi calon peraih penghargaan’. Dalam edisi Belajar Bahasa kali ini, kita akan mengulasnya.
Ternyata, penggunaan kata 'nominasi' dan 'nominator' untuk merujuk pasa seseorang atau sesuatu yang menjadi calon peraih penghargaan adalah salah.
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata 'nominator' berarti 'orang yang mencalonkan (mengunggulkan)' dan bukan orang yang dicalonkan (diunggulkan).
Baca Juga: Belajar Bahasa: penggunaan kata Bergeming yang tepat
Sedangkan kata ‘nominator’ sendiri berasal dari kata kerja ‘nominate’ (Inggris), berarti ‘mengusulkan atau mengangkat (seseorang) sebagai calon pemenang atau penerima hadiah’. Sedangkan kata 'nominator' berarti orang yang mengusulkan calon pemenang.
Oleh karena itu, penggunaan kata ‘nominator’ untuk menyatakan makna calon yang diunggulkan sebagai pemenang tidaklah tepat.
Untuk menyatakan ‘orang yang dicalonkan atau yang diunggulkan sebagai pemenang’, kata yang lebih tepat digunakan adalah ‘nomine’, bukan ‘nominator’.
Baca Juga: Menjelajah Desa Widosari, Nomine Desa Wisata Terbaik dalam ajang ADWI 2022
Untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang penggunaan kata nominator, nominasi, dan nomine yang tepat, simaklah kalimat-kalimat berikut:
1. Warganet merupakan nominator Desa Wisata Widosari sebagai desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
2. Desa Wisata Sembungan, Desa Wisata Widosari, dan Desa Wisata Tepus masuk dalam daftar nominasi desa wisata terbaik di acara Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
3. Desa Wisata Widosari adalah salah satu nomine desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Baca Juga: Belajar Bahasa: penggunaan kata Bergeming yang tepat