Menjelajah Desa Widosari, Nomine Desa Wisata Terbaik dalam ajang ADWI 2022

photo author
- Kamis, 7 Juli 2022 | 07:44 WIB
Puncak Bukit Widosari, Kulon Progo. (Egan Phedra)
Puncak Bukit Widosari, Kulon Progo. (Egan Phedra)

Hukamanews.com – Desa Widosari, Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat ke dalam 50 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Berada di perbukitan Menoreh bagian utara, udara di kawasan Widosari cukup sejuk karena berada di ketinggian sekitar 900 Mdpl. Untuk menjangkau Widosari juga tak susah, ia hanya berjarak 36 km atau membutuhkan waktu berkendara sekitar 1 jam 15 menit dari pusat kota Yogyakarta.

Puncak Widosari merupakan titik tertinggi dari bukit bernama Bukit Widosari yang merupakan gugusan Pegunungan Menoreh.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari ini 7 Juli 2022

Bukit Widosari menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan ikon batu besar di atas bukit dan merupakan objek wisata yang terkenal. Situs ini telah ditetapkan sebagai warisan geoheritage oleh pemerintah pusat pada 2021 dari 20 situs geologi (Geosite) yang ada di Jogja.

Di Desa Wisata Widosari, pelancong juga dapat menikmati kesejukan perkebunan teh seluas satu hektar yang berada di Padukuhan Tritis. Untuk menyusuri kebun teh telah disediakan jalan setapak di hamparan terasering yang tersusun rapi dengan tinggi yang sama di tiap lariknya. Pemandangan Pegunungan Menoreh yang indah inilah menjadi spot favorit pengunjung yang gemar ber-swafoto.

Kemudian, wisatawan dapat berkunjung ke Rajendra Farm atau Kampung Domba. Di sana, sebuah peternakan domba terpadu menyajikan kegiatan edukasi ternak, kuliner berbasis domba (kambing) dan menyediakan fasilitas lengkap bagi pecinta alam yang mau berkemah, atau pun outbound.

Baca Juga: Belajar Bahasa: penggunaan kata Bergeming yang tepat

Tidak kalah epik, wisatawan juga dapat menikmati sunrise di Puncak Proman. Itu merupakan objek wisata yang menampilkan pemandangan alam di kala matahari terbit dengan jajaran gunung-gunung besar seperti Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu.

Bicara seni, Wayang Kulit merupakan suguhan seni pertujukan yang ikonik. Kemudian ada Tari Jathilan atau kuda lumping. Seni dengan ciri khas sang penari membawa kuda yang terbuat dari anyaman. Pertunjukkan ini menunjukkan atraksi yang menarik dan magis. Selain Jathilan, ada beberapa jenis tarian khas masyarakat setempat, yakni Bangilun dan Lengger Tapeng.

Di Desa Wisata Widosari, wisatawan juga dapat berburu oleh-oleh seperti Teh Sangrai Widosari, Kopi, Enting-enting Jahe, Geblek, Gula Aren, batik tulis, batik cap, batik gradasi, sandal dari cip jagung, kentongan ukir, topeng kayu, hingga wayang kulit.

Baca Juga: Pendiri Mafindo: Banyak Hoegeng Lahir di Kepolisian Masa Kini

Di sini, pelancong juga dapat bermalam di Rumah Joglo. Destinasi Desa Wisata Widosari sendiri telah memenangkan penghargaan homestay terbaik di DIY.

 “Desa Wisata Widosari telah memenuhi standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari 7 kategori. Yakni daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), homestay, toilet umum, digital dan kreatif, cleanliness health safety dan environment sustainability (CHSE), dan kelembagaan desa. Desa Wisata Widosari akan menjadi peserta program Desa Sejahtera Astra (DSA) selama satu tahun ke depan,” kata Sadiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Parekraf/Baparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi destinasi wisata Puncak Widosari beberapa hari lalu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami

Tags

Rekomendasi

Terkini

Liburan Aja ke Wonosobo Dieng, Ada Fenomena Salju

Selasa, 25 Juni 2024 | 11:09 WIB
X