pendidikan

Berikan Pemahaman Cyberbullying di MAN 1 Pangandaran, Pakar Digital Public Relation Telkom University Sebut Efeknya Bikin Trauma Berkepanjangan

Kamis, 16 Oktober 2025 | 10:06 WIB
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertemakan “Pelatihan Cyberbullying: Pengguna Sosial Media” di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pangandaran yang diselenggarakan Dosen Program Studi Digital Public Relations Telkom University, Selasa (14/10) /dok (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS – Bullying menjadi persoalan yang awalnya terlihat sederhana, akan tetapi  lama - kelamaan jika dibiarkan berujung membahayakan diri. Dan bullying marak terjadi menyentuh dunia media sosial.

Berangkat dari keresahan yang terjadi di dunia digital khususnya ancaman cyberbullying,  Dosen Program Studi Digital Public Relations Telkom University mengelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertemakan “Pelatihan Cyberbullying: Pengguna Sosial Media” di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pangandaran, pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diketuai  Dr. Sri Wahyuning Astuti S.Psi. M.I.Kom didampingi oleh Dr. Roro Retno Wulan & Sena Reselina, M.Ikom serta  melibatkan mahasiswa Prodi Digital Public Relations, memberikan pemahaman penting kepada siswa - siswi akan artinya cyberbullying.

Baca Juga: Manuver Politik di Balik Kunjungan Parpol ke Kemenhan, Strategi Sjafrie Bangun Soliditas Kekuasaan

Secara khusus Dr. Sri Wahyuning Astuti S.Psi. M.I.Kom memaparkan sisi cyberbullying terutama dalam hal kesadaran dan empati digital yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan aktivitas di media sosial.

“Cyberbullying itu adalah tindakan agresif yang dilakukan secara sengaja, berulang, melalui media digital, untuk menyakiti atau mempermalukan orang lain, orang-orang yang terkena cyberbullying bisa merasa cemas, insecure bahkan depresi, contoh-contoh cyberbullying di media sosial seperti komentar negatif yang mengandung amarah, menyebarkan foto orang lain tanpa izin, bahkan mengucilkan orang lain di dalam grup chat, itu termasuk cyberbullying” ujar Dr. Sri Wahyuning Astuti S.Psi. M.I.Kom, menjelaskan.

Untuk menyikapi cyberbullying, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi. Jangan balas pelaku, blokir dan laporkan akun pelaku, simpan bukti, ubah pengaturan privasi di media sosial, dan cari dukungan dari orang terpercaya atau profesional. 

Baca Juga: Heboh Selisih Rp683 Triliun di Kasus Tata Kelola Minyak Pertamina, DPR Tanya Kejagung: Kok Bisa dari Rp968 Triliun Jadi Rp285 Triliun?

Mendengar pemahaman persoalan cyberbullying ini, sejumlah siswa sontak bereaksi  menceritakan pengalamannya terkait ancaman cyberbullying. 

“Saya pernah dikomentari “sok rajin” waktu saya posting kegiatan PMR di sosial media” ucap Rahma, salah satu siswa kelas X1.E menceritakan pengalamannya.

Tidak berhenti disitu saja, saat tanya jawab ada siswa yang menangis dan tidak sanggup menceritakan pengalamannya saat bertanya. 

Baca Juga: Surya Paloh Ngaku Dapat ‘Vitamin’ dari Menhan Sjafrie, Sinyal Politik Baru di Balik Silaturahmi Hangat?

Dr. Sri Wahyuning Astuti S.Psi. M.I.Kom, yang juga berkecimpung sebagai pakar Hypnotherapy menyatakan bahwa apa yang mereka lihat adalah contoh fakta bahwa bullying akan memunculkan trauma yang luar biasa dan terbawa terus.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Sekolah Tak Ada PR, Menguntungkan Siswa Atau Siapa

Selasa, 24 Juni 2025 | 19:57 WIB