Penegasan ini diperkuat oleh pernyataan dari Dr. Istiqomah, S.Psi, M.Si yang menyebutkan untuk dapat membangun harmoni dengan pasangan maka dibutuhkan empati dalam keluarga.
“Empati berbeda dengan simpati, empati dalam hubungan romantis adalah kemampuan untuk memahami, berbagi dan menanggapi pengalaman emosional pasangan dengan cara yang penuh perhatian dan mendukung. Hubungan romantis akan tercapai kalo kita bisa meningkatkan rasa percaya, meningkatkan kedekatan dan sehingga mencapai kepuasaan, tutur Istiqomah.
Karena itu, untuk menghasilkan keluarga yang harmonis, lebih dulu diawali dengan peningkatan empati sesama anggota keluarga, suami dengan istri dan orang tua dengan anak.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias terlihat dari hangatnya diskusi yang terbuka antara narasumber dan peserta.
Kegiatan diakhiri dengan saling bertukar cindera mata dari DWP Kemnaker RI kepada para narasumber dari Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana dan sebaliknya.***