HUKAMANEWS - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Ketenagakerjaan dan Biro Organisasi & Sumber Daya Manusia Aparatur (OSDMA) gelar seminar bertajuk “Kupas Tuntas Permasalahan Keluarga, Pasangan dan Anak” yang diselenggarakan secara offline & online, pada Kamis, 26 Juni 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya pelibatan perempuan guna meningkatkan keterampilan psikologis yang matang dalam menghadapi dinamika kehidupan rumah tangga yang berdampak pada tumbuh kembang anak.
Acara ini berkolaborasi dengan Narasumber dari Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana dengan Mitra Hibermas Consulting, sebagai bagian dari kegiatan pengabdian pada masyarakat civitas akademika Universitas Mercu Buana. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Penasehat 1 DWP Kemnaker RI, Penasehat Kementerian Pendidikan Dasar & Menengah, Kepala Biro OSDMA, Ketua DWP Kemnaker RI dan Karyawan/Karyawati peserta seminar.
Salah satu tema yang diusung dalam seminar ini adalah komunikasi antara pasangan suami istri dan bagaimana menerapkan parenting IKAGAI agar rumah menjadi tempat yang aman untuk pulang.
Menurut Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog, untuk menuju pernikahan yang harmoni pasangan harus menciptakan oasis keintiman, yakni upaya yang dilakukan kedua pasangan untuk menjaga relasi antar pasangan agar tetap kondusif dan optimal. Lebih lanjut, psikolog dari Universitas Mercu Buana ini juga menegaskan bahwa salah satu sumber utama konflik dalam pernikahan adalah buruknya komunikasi.
“Kebanyakan orang berkomunikasi bukan untuk memahami tapi untuk merespon, kita cenderung ada orang ngomong tidak diikuti dengan memahami perasaan atau emosi, tapi akan sulit kalo kita tidak bisa memahami emosi sendiri, karena itu perlu difasilitasi jika komunikasi antara pasangan sudah sedemikian sulitnya," tegas Rizki.
Pernyataan tersebut didukung oleh penyataan dari Karisma Riskinanti, M.Psi., Psikolog yang menegaskan bahwa pemahaman terhadap emosi diri sebagai upaya untuk memahami pasangan juga sangat penting diterapkan pada pola pengasuhan anak, orang tua harus mampu menciptakan pola asuh yang berkesadaran, karena keluarga adalah pilar utama dalam menciptakan ruang aman bagi anak.
Dengan memberikan kasih sayang, mendengarkan,dan menghormati kebutuhan mereka, orang tua dapat menciptakan rumah sebagai tempat yang nyaman dan mendukung. Hal ini membantu anak merasa dilindungi secara emosional dan fisik.
“ Ketika orang tua memiliki tujuan hidup, akan dibawa kemana keluarga ini, pengasuhan kepada anak akan menjadi penuh berkesadaran, apa yang kita lakukan menjadi penuh makna,"ujar Kharisma.
Sebelumnya, Penasehat 1 DWP Kemnaker RI, Sumarni Yassirlie dalam sambutannya menyoroti pentingnya peran perempuan sebagai istri sekaligus anggota masyarakat dalam menghadapi dinamika kehidupan modern saat ini.