Ia mengaku bagian sensitifnya dipegang-pegang oleh teman-teman pembullynya.
"Lo harus tunduk sama perintah kita, lo harus bisa melayani kita semua," kata Rafiq menirukan ucapan pelaku.
Bahkan si pelaku mengancam Rafiq untuk mau menuruti segala perintah mereka, sambil mengatakan bahwa mereka (pelaku) adalah anak-anak pejabat di negeri ini.
"Kamu tau gak, kita semua semua nih penguasa negara di sini, dia bapaknya DPR, dia bapaknya MA, dia bapaknya MK, dia bapaknya MPR," tiru Rafiq menirukan ancaman pelakunya.
"Ini sahabat gua, anaknya ketua partai. Lo kalau misalnya macem macem habis lo," kata Rafiq sambil menangis.
Kata-kata hinaan juga diterima Rafiq dari para pelaku perundungan ini, mulai kepala yang dijambak, hingga dihina badannya bau sampah, bau ketek.
Sementara itu, pada Sabtu (14/9), polisi pun langsung menindaklanjuti laporan kasus Rafiq.
Kasusnya kini sudah naik ke tahap penyidikan.
"Iya, naik penyidikan, terlapor empat orang," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan.
Menurut Nurma, statusnya cepat naik ke tahap penyidikan setelah polisi melakukan gelar perkara terhadap kasus itu.
Dari hasil penyelidikan, didapati ada dugaan tindak pidana dalam pelaporan tersebut.
Kasus tersebut masih berjalan di Polres Metro Jakarta Selatan dan kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.
"Ya, kalau tindak pidana, kalau lihat videonya, jelas, ada. (Status kasus naik penyidikan) hari Senin," ujarnya.***