HUKAMANEWS – Kota Semarang sebagai kota metropolitan namun wajah dunia pendidikan amat mengerikan.Lebih dari sepuluh ribu ijazah pendidikan milik siswa siswi di berbagai tingkatan sekolah, masih tertahan, akibat kesulitan ekonomi.
Hal ini terungkap dalam kegiatan Deklarasi penyerahan ijazah yang belum diambil bertempat di SD PGRI 1 Medoho Kota Semarang, Kamis sore, 17 April 2025.
"Dari hasil pendataan, kami berhasil mengumpulkan ijazah yg tertahan baik mulai tingkat TK hingga SMK, maupun sekolah dibawah Kementerian Agama.
Jumlah sekolah yang menyampaikan ijazah tertahan ada 471 sekolah. Dengan jumlah mencapai 10.332 ijazah dengan total tunggakan mencapai 26 milyar rupiah," sebut Walikota Semarang, Agustina, dalam pemaparannya.
Dari data tersebut, Agustina menyebut 90 persen dipicu karena alasan faktor ekonomi. Dan terbanyak justru terjadi di tingkat pendidikan usia dini , yaitu Taman Kanak - Kanak, meski secara nominal tanggungan terbilang kecil.
Walikota Semarang, Agustina menyatakan hal ini sebagai sebuah komitmen luar biasa dari sekolah swasta untuk mendukung program 100 hari pemerintahan. Agustina menyebutkan dukungan ini sebagian besa datang dari sekolah yayasan PGRI, karena basisnya berasal dari guru pendidikan pula.
"Dari ratusan sekolah yang menyerahkan ini, sebanyak 37 sekolah telah mengiklaskan ijazah ini diserahkan tanpa menuntut kompensasi sedikitpun.Tentu.ino menyenangkan bagi anak - anak ini akhirnya mendapatkan ijazah pendidikan," tambah Agustina.
Ijazah pendidikan dimata Walikota Semarang, Agustina, sangatlah penting untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Ia berpandangan jangan sampai karena kesulitan ekonomi, kemudian ijazah dianggap sepele.
"Yang kemudian anak - anak ini tidak lagi memikirkan kelanjutan pendidikan ke jenjang berikutnya," tambah Agustina.
Usai penyerahan ijazah, Walikota Semarang Agustina bersama Wakil Walikota Semarang Iswar Aminuddin menandatangi Deklarasi penyerahan ijazah yang belum diambil.
"Harapannya dalam waktu lima tahun kedepan, persoalan ini bisa tuntas," tutup Agustina.****
Artikel Terkait
Bripka Ristomo: Polisi, Guru Ngaji, dan Pejuang Pendidikan Anak Kampung Gunung Sindur
Ikut Terkena Efisiensi Anggaran, Bantuan Pendidikan Bagaimana Nasibnya
Voters 02 Jadi Sasaran Amukan Warganet Imbas Prabowo Pangkas Anggaran Pendidikan, Mana Janjimu Prabowo Perbanyak Kuliah Gratis?
Presiden Prabowo Tolong Perhatikan, Ribuan Pelajar di Papua Masih Lanjut Demo Tuntut Pendidikan Gratis, Bukan MBG
Perombakan Pendidikan Pesantren di Jawa Tengah Harga Mati, Angka Kekerasan Seksual Naik 100 Persen