Namun, hadis ini juga memperingatkan bahaya sikap membanggakan jumlah atau jenis hewan kurban, yang dapat merusak keikhlasan ibadah.
Lantas, hewan kurban mana yang terbaik?
Menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Fuad Zein, jika mampu, unta menjadi pilihan utama karena manfaat sosialnya yang luas.
Sapi menyusul sebagai pilihan kedua, sementara kambing tetap mulia, terutama karena diteladankan Rasulullah SAW.
Yang terpenting, kurban harus dilakukan dengan niat tulus, memilih hewan yang sehat dan berkualitas, serta menghindari sifat riya atau berbangga-bangga. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an (QS. Al-Hajj: 37):
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ
"Daging-daging dan darah-darahnya tidak akan sampai kepada Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang sampai kepada-Nya." ***