6. Bangkit dari rukuk (i’tidal) dengan membaca Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd.
7. Tidak langsung sujud, tetapi kembali membaca Al-Fatihah dan surat Al-Qur’an yang lebih pendek dari sebelumnya.
8. Rukuk kedua dengan durasi lebih pendek dari rukuk pertama.
9. Bangkit dari rukuk (i’tidal) dan kemudian sujud dalam waktu lama.
10. Duduk di antara dua sujud, lalu sujud kembali.
11. Bangkit dari sujud dan melaksanakan rakaat kedua dengan tata cara yang sama, tetapi lebih singkat.
12. Mengakhiri salat dengan salam.
Baca Juga: Keren, Baru Kali Ini Ada Toilet Diatas Awan di Gunung Rinjani Lombok
Khutbah Setelah Salat Gerhana: Momen untuk Beristighfar dan Bersedekah
Setelah Salat Gerhana, imam atau khatib menyampaikan khutbah dua kali seperti khutbah pada Salat Idul Fitri dan Idul Adha.
Dalam khutbah ini, umat Islam dianjurkan untuk:
- Memperbanyak dzikir dan doa.
- Memohon ampunan kepada Allah dengan memperbanyak istighfar.
- Meningkatkan sedekah sebagai bentuk kepedulian sosial.
Fenomena Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025 bukan hanya sekadar peristiwa astronomi, tetapi juga menjadi momen istimewa bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah.
Dengan memahami keutamaan dan tata cara Salat Gerhana, masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan keimanan dan memperbanyak amal kebaikan.