Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku

photo author
- Sabtu, 18 Juni 2022 | 19:58 WIB
Dokter hewan sedang memerisa kesehatan sapi untuk antisipasi wabah PMK .
Dokter hewan sedang memerisa kesehatan sapi untuk antisipasi wabah PMK .

Hukamanews.com - Penyakit mulut dan kuku atau biasa disebut PMK pada hewan ternak kerap dijumpai akhir-akhir ini.

PMK ini disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel hewan ternak.

Kerugian dari dampak penyakit PMK bukan hanya dirasakan oleh peternak, namun juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, edukasi mengenai penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini penting dimiliki.

“Penyakit PMK ini merupakan penyakit akut, cepat, mendadak kemudian sangat menular dan sangat infeksius. Bisa mengenai ruminansia, babi, dan juga sejenis rusa,” ujar Prof. drh. R. Wasito, M.Sc., Ph.D., Dosen FKH UGM, dikutip dari laman UGM.

Baca Juga: Presiden Perintahkan Segera Beri Vaksin untuk Atasi PMK

Karena selain dapat menginfeksi hewan ternak ruminansia virus juga dapat menginfeksi rusa, Menurut informasi yang diterima, PMK sudah menyebar ke 15 provinsi dalam waktu yang cepat. Virus ini memiliki waktu inkubasi dalam kurun waktu 2-14 hari.

Gejala PMK

Dalam beberapa kasus, tanda gejalanya sudah muncul dalam waktu kurang dari 24 jam setelah virus menginfeksi. Virus ini akan berkembang dalam jaringan faring, kulit, dan menyebar keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah kemudian akan terbentuk lepuh pada faring.

“Gejala awal akut yaitu hipersalivasi (saliva berlebih), sapi tampak tidak bahagia, demam, dan nafsu makan menurun. Kalau gejala sudah kronik akan terbentuk lepuh, erosi, dan mengelupas,” ungkap Wasito.

Walaupun banyak sumber yang menyatakan penyakit ini tidak menular ke manusia, tetapi ditemukan beberapa kasus penularan ke manusia. Yaitu pada tahun 1834, manusia terinfeksi dari meminum susu sapi yang terinfeksi PMK serta pada tahun 1966 yang tercatat menjadi kasus infeksi FMK terakhir pada manusia.

Baca Juga: Wabah PMK, PPI Minta Pemerintah Tetapkan sebagai Wabah Nasional

Vaksin sebagai upaya pencegahan

Vaksin sebagai upaya pencegahan saat ini pun belum bisa memberikan perlindungan yang baik terhadap hewan. Dalam penanganannya, PMK juga tidak memiliki pengobatan yang spesifik.

Obat antibiotik yang diberikan hanya dapat mematikan bakteri sekunder dan tidak dapat untuk mematikan virus. Disamping itu, virus PMK ini akan tetap menetap dalam hewan dalam waktu yang lama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X