Hukamanews.com - Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Ada delapan kasus pasien dinyatakan positif terinveksi Covid-19 subvarian baru tersebut. Mereka berada di Bali dan Jakarta.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kehadiran subvarian Omicron yang menyebabkan kasus positif Covid-19 di Tanah Air kembali melonjak.
Menkes memprediksi puncak kenaikan kasus COVID-19 yang disebabkan oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada Juli mendatang. Karena, biasanya puncaknya tercapai satu bulan sesudah penemuan kasus pertama.
“Jadi, seharusnya di minggu kedua atau minggu ketiga Juli kita akan melihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5 ini,” ungkap Menkes Budi dalam telekonferensi pers usai Ratas Evaluasi PPKM, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 13 Juni 2022.
Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Melonjak, Pelonggaran Lepas Masker Dievaluasi
Meskipun dihadapkan pada potensi terjadinya gelombang baru, Kemenkes menyebut subvarian Omicron diperkirakan tidak akan berdampak lebih buruk dari varian Delta baik dari segi tingkat perawatan bagi pasien Covid-19 di rumah sakit maupun dari segi tingkat kematian.
Menkes mengambil contoh kasus di Afrika Selatan, di mana varian BA.4 dan BA.5 ini pertama kali teridentifikasi.
“Hasil pengamatan kami bahwa puncak dari penularan varian BA.4 dan BA.5 ini sekitar 1/3 dari puncak delta dan omicron, kasus hospitalisasinya juga 1/3 dari kasus delta dan omicron, sedangkan kasus kematiannya 1/10 dari kasus kematian di delta dan omicron,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengumumkan bahwa sudah terdapat delapan kasus dari kedua subvarian omicron ini di tanah air.
Baca Juga: Sama dengan Delta, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Cepat Menular
Budi menjelaskan, tiga kasus diantaranya adalah imported cases yang berasal dari Maurisius, Amerika Serikat dan Brazil. Ketiga pasien tersebut merupakan delegasi dari acara Global Platform for Disaster Risk Reduction yang berlangsung di Bali.
Sedangkan lima kasus lainnya merupakan kasus transmisi lokal yang terdeteksi di Jakarta dan Bali. Budi mengakui bahwa pasca cuti bersama untuk libur lebaran, kenaikan kasus di Indonesia mulai terlihat di beberapa daerah yakni Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Bali.
Meski begitu, ia cukup yakin sampai saat ini situasi pandemi di tanah air masih lebih baik jika dibandingkan dengan di negara lain.
Apalagi, berdasar indikator pandemi yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), situasi COVID di Indonesia masih tergolong aman.