Kemenkes Perkuat Fasilitas Kesehatan untuk Hadapi Kasus Hepatitis Akut

photo author
- Sabtu, 7 Mei 2022 | 11:26 WIB
Ilustrasi. Anak-anak sedang mendapatkan perawatan medis.
Ilustrasi. Anak-anak sedang mendapatkan perawatan medis.

HukamaNews - Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kejadian luar biasa (KLB) kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak. Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah bergerak cepat mengambil langkah-langkah strategis mencegah penyebaran kasus hepatitis akut. Salah satunya dengan memperkuat fasilitas kesehatan (faskes).

"Penguatan faskes dengan adanya rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus hepatitis akut yang berat seperti Rumah Sakit Sulianti Saroso. Termasuk pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis pasti terkait penyebab hepatitis akut berat ini," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi seperti dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat, (6/4/2022).

Kementerian Kesehatan telah menunjuk Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen hepatitis akut. Selain itu, Kementerian juga telah mengirimkan surat kewaspadaan kepada Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota yakni Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.

Hal ini sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian infeksi hepatitis akut pada anak. Harapannya setiap kasus yang memiliki gejala serupa dengan hepatitis akut misterius segera dilaporkan.

Saat ini Kementerian Kesehatan dan jajarannya juga tengah melakukan proses investigasi pada tiga kasus anak meninggal dengan dugaan hepatitis akut misterius yang dirawat di RSCM. Ketiganya datang dari rumah sakit rujukan dari Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Nadia mengatakan, berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan.

Penyebab Belum Diketahui

Pada ketiga kasus tersebut, anak berusia 2 tahun belum memperoleh vaksinasi Covid-19, usia 8 tahun mendapatkan vaksinasi satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi covid-19 dan hepatitis lengkap.

Menurut Nadia, ketiganya negatif Covid-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.

Ketiga kasus tersebut belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi. Hal ini karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan.

Jangan Panik dan tingkatkan kewaspadaan

Pada kesempatan yang sama, Dokter spesialis anak konsultan gastro hepatologi RSCM FKUI Hanifah Oswari mengatakan hingga kini belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut ini pada anak.

“Masyarakat harus waspada, namun jangan panik,” kata Hanifa.

"Kalau sakit, terutama ada gejala saluran cerna, seperti mual, muntah, diare, sakit perut dengan demam ringan, hati-hati ini bisa mengarah ke alergi berat," kata Hanifa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X