nasional

Indonesia Sudah Lewati Puncak Kasus Varian BA.4-BA.5

Selasa, 5 Juli 2022 | 09:50 WIB
Menteri Kesehatan Budi GUnadi Sadikin menyampaikan tentang perkembangan terbaru kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Hukamanews.com – Kabar baik, Indonesia dinyatakan telah berhasil melewati masa puncak atau kritis dari kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Bila dibandingkan dengan negara-negara lain, kata Menkes, seharusnya puncak Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah tercapai.

“Data yang kami miliki menunjang memang ke hal tersebut,” ujar Menkes Budi saat memberikan keterangan pers seusai menghadiri rapat evaluasi PPKM di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 4 Juli 2022.

Menkes menerangkan pihaknya sudah mengamati kasus Covid-19 tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Sehingga menimbulkan banyak pertanyaan terkait perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: Sedia Payung Sebelum Hujan, Siang Hari di Jakarta Diperkirakan Hujan Disertai Kilat dan Petir

“Untuk Indonesia sendiri, kita mengamati bahwa Indonesia tidak naik-naik. Jadi ada pertanyaan tadi, dimana kasus di Indonesia,” ujar Budi Gunadi Sadikin.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Menkes menerangkan, dari hasil pengamatan Kementerian Kesehatan berdasarkan perkembangan kasus Covid-19 di luar negeri, puncak kasus terjadi dalam waktu 30-40 hari sejak kasus ditemukan.

“Indonesia sudah di sekitar 30 hari. Jadi kita mungkin masih ada waktu satu atau dua minggu ke depan,” terang Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Dijelaskannya, puncak kenaikan kasus Covid-19 tercapai kalau dominasi satu varian itu sudah tinggi.

Baca Juga: Inovasi Rompi Penurun Suhu untuk Atasi Heat Stroke Saat Musim Haji

Sekarang, di Indonesia, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah lebih 80 persen dari varian yang telah melalui tes genomsequence.

Menkes menjelaskan, bila melihat puncak-puncak kasus di negara-negara lain dan juga di Indonesia, setelah mencapai hampir 100 persen dari populasi virusnya, maka akan terjadi penurunan.

“Demikian juga pada saat Omicron itu sudah hampir 100% dari kita genomsequence adalah varian Omicron, mulai terjadi penurunan,” pungkasnya.

Mereview ke belakang, subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Empat kasus pertama terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali, sisanya 3 orang kasus positif BA.5.

Halaman:

Tags

Terkini