Hukamanews.com – Almarhum Gus Dur pernah berkelakar tentang Korps Kepolisian RI (Polri). “Di Indonesia ini hanya ada tiga polisi jujur, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng.”
Dalam kenyataannya, tidak selamanya polisi memiliki pandangan jelek di mata masyarakat. Banyak polisi-polisi jujur, polisi antikorupsi, polisi baik, yang bekerja sepenuh hati demi bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.
Mereka, polisi-polisi baik itu, tak banyak terungkap di media massa. Di luar kerja dinasnya, mereka bergerak dalam senyap, membantu secara langsung warga yang kesulitan, tanpa ingin dipublish media massa maupun memamerkan aksi sosialnya di media sosial.
Baca Juga: Dirgahayu Korps Bhayangkara Polri ke-76! Inilah 10 Link Twibbon Keren untuk dibagikan di Medsos
“Sahabat-sahabat saya di kepolisian, yang tak mau disebutkan namanya, sangat sering mengulurkan tangan, membantu warga yang kesusahan, berbagi sembako ke kampung-kampung kumuh, mengirim kursi roda bagi warga yang lumpuh, bahkan mengirim mobilnya sendiri saat ada warga yang tak bisa mengakses ambulans untuk ke rumah sakit,” kata Judith Lubis, pendiri organisasi kemasyarakatan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
Beberapa sahabatnya, yang juga seorang polisi, Judith melanjutkan, bahkan memberi perhatian luar biasa terhadap kaum disabilitas dan anak-anak yatim piatu. Mulai membangunkan rumah hingga membiayai sekolah. Semua dilakukan dengan senyap.
Judith tak menampik ada polisi yang ‘nakal’. Namun, “Kita tidak bisa gebyah uyah (menyamaratakan, red) bahwa semua polisi bersikap demikian,” kata Judith di sela-sela kesibukannya menyemarakkan Hari Bhayangkara ke-76.
Masih dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke 76, redaksi Hukamanews.com telah merangkum lima nama tokoh Polisi yang memiliki rekam jejak luar biasa dan tulus ikhlas mengabdi untuk rakyat, bangsa dan negara Indonesia.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 9 Juli 2022
Mereka adalah Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (7 Juni 1908 - 24 Agustus 1993), Mohammad Jasin (1920 - 3 Mei 2012), Anwar Maksoem (1920 - 12 Februari 2009), Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa (17 Januari 1906 - 1 April 1981), dan Hoegeng Imam Santoso (14 Oktober 1921- 15 Juli 2004).
Selanjutnya, artikel ini akan dibagi dalam lima seri. Artikel pertama akan mengupas tentang sosok Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, sebagai berikut:
Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kapolri Pertama yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
Catatan sejarah sering menuliskannya dengan sebutan akrab RS Soekanto. Selain menjadi Kapolri pertama, beliau dikenal pula sebagai Bapak Kepolisian Republik Indonesia.
RS Soekanto lahir di Kampung Sawah, Bogor, tanggal 7 Juni 1908. Dari namanya saja sudah tersirat keturunan ningrat atau tepatnya putera dari seorang priayi yang cukup terpandang.