Dalam beberapa kasus, alumni beasiswa yang kembali ke negara asal terbukti membawa:
- Inovasi kebijakan
- Transformasi teknologi
- Pembaruan visi pembangunan
Donasi menjadi ekosistem, bukan seremoni.
Daftar 10 Dermawan Terbesar Asia Pasifik Versi Forbes
1. Yu Renrong (China)
2. Jeffrey Cheah (Malaysia)
3. Hitesh, Kirit, Viren Doshi (India)
4. Wee Wei Ling, Wee Ee Cheong (Singapura)
5. Robin Khuda (Australia)
6. Robert Ng, Daryl Ng (Hong Kong)
7. Archie Hwan (Taiwan)
8. Solina Chau (Hong Kong)
9. Low Tuck Kwong (Indonesia)
10. Cyrus Poonawalla, Adar Ponawalla (India)
Pada akhirnya, kontribusi tidak diukur dari angka, tetapi dari arah dampaknya
Nama Low Tuck Kwong menunjukkan bahwa filantropi bukan soal kemewahan memberi, tetapi visi merawat masa depan .
Donasinya bukan sekadar nominal; ia adalah pesan, bahwa Indonesia memiliki figur yang memahami bahwa pembangunan manusia lebih penting daripada sekadar pembangunan infrastruktur.
Pendidikan adalah modal.
Beasiswa adalah kendaraan.
Masa depan adalah tujuannya.
Dan mungkin, di tengah hiruk pikuk isu sosial dan politik, kisah Low adalah pengingat sederhana: ada orang-orang yang memilih membangun, bukan sekadar berbicara.***