HUKAMANEWS - Operasi SAR longsor Banjarnegara resmi dihentikan setelah sepuluh hari pencarian intensif tanpa tanda tambahan korban.
Keputusan berat ini diambil karena kondisi medan longsor yang semakin berbahaya dan depth material yang mencapai puluhan meter.
Sementara itu, kabar duka kembali muncul setelah lima jenazah satu keluarga ditemukan berpelukan di Sektor A2.
Operasi pencarian korban longsor di Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Banjarnegara, akhirnya dihentikan pada Selasa (25/11/2025).
Baca Juga: Profil Ira Puspadewi yang Direhabilitasi Presiden di Tengah Kasus Korupsi Rp 1,25 Triliun
Tim SAR memutuskan untuk mengakhiri operasi setelah sepuluh hari upaya nonstop menyisir material longsor, terutama di titik terdalam yang dikenal sebagai Sektor C.
Keputusan ini bukan hanya teknis, tetapi juga emosional, karena keluarga korban sejak awal berharap proses pencarian dapat menemukan seluruh korban yang tertimbun.
Dalam pencarian hari terakhir, tim SAR menemukan lima jenazah berdekatan di Sektor A2.
Temuan itu menjadi salah satu momen paling memilukan, karena lima korban tersebut ternyata adalah satu keluarga yang berusaha menyelamatkan diri saat longsor terjadi.
Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono menyebut, beberapa jenazah ditemukan dalam posisi berpelukan, mengindikasikan upaya terakhir mereka melindungi anak-anak.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Prabowo Teken Rehabilitasi Ira Puspadewi dan Pejabat ASDP
Kondisi ini menjadi gambaran betapa cepat dan masifnya material longsor menutup area pemukiman warga Situkung.
Dengan tambahan lima korban tersebut, total 17 jenazah telah ditemukan dari 28 korban yang tertimbun.
Sementara itu, 11 korban lainnya diperkirakan terseret ke arah Sektor C, lokasi yang disebut sebagai area terdalam dengan kedalaman material lebih dari 20 meter.
Medan ini menjadi titik paling sulit bagi tim SAR karena selain kedalamannya ekstrem, pergerakan material yang terus terjadi membuat upaya pencarian berisiko tinggi bagi petugas.