HUKAMANEWS - Pencarian korban longsor Banjarnegara memasuki hari ketujuh dengan temuan baru yang kembali mengguncang warga.
Dua jenazah perempuan berhasil ditemukan dalam kondisi mengenaskan, menambah jumlah korban tewas menjadi 12 orang, sementara 16 warga lainnya masih dinyatakan hilang.
Tragedi longsor Banjarnegara ini menjadi perhatian publik karena proses pencarian yang panjang, kondisi lokasi yang ekstrem, serta cuaca yang kerap berubah dan menghambat upaya penyelamatan.
Di tengah upaya yang penuh risiko, tim SAR gabungan terus bekerja tanpa henti untuk mencari para korban yang masih tertimbun material tanah lebih dari tiga meter.
Baca Juga: Nadiem Makarim Disebut Tak Terlibat Pengadaan Google Cloud, Kuasa Hukum Tegaskan Ranah Operasional
Temuan korban terbaru ini terjadi di Dusun Situkung, Kecamatan Pandanarum, wilayah yang sejak awal dinilai sebagai salah satu area paling sulit dijangkau karena kontur tanah labil dan akses jalan yang rusak.
Dalam proses evakuasi terbaru, dua jenazah ditemukan di sektor B, lokasi yang sebelumnya mengalami longsoran susulan dan memaksa tim SAR berhati-hati dalam setiap pergerakan.
Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menjelaskan bahwa kondisi jenazah sudah rusak ketika ditemukan, sehingga pemulasaraan harus segera dilakukan.
“Setelah pemeriksaan, jenazah langsung dimakamkan oleh warga di TPU desa. Tim pemakaman sudah disiapkan dan prosesnya berlangsung cepat,” ujarnya.
Upaya Pencarian Diperluas, Tim Bekerja di Tiga Titik Utama
Budiono menegaskan bahwa pencarian terus dimaksimalkan dengan fokus pada tiga sektor utama yang diperkirakan masih menyimpan korban hilang.
Baca Juga: Semeru Masih Level Awas, PVMBG Perketat Radius Bahaya hingga 20 Km dan Ingatkan Ancaman Lahar Dingin
Tim SAR memperluas area pencarian mengikuti pola pergerakan material longsor dan kemungkinan lokasi korban tertimbun.
Hingga kini, kondisi lapangan masih penuh tantangan: tanah basah, ancaman pergeseran, dan curah hujan tinggi yang sewaktu-waktu dapat memicu longsor susulan.
Menurut data lapangan, tim gabungan mengerahkan 23 alat berat, anjing pelacak K-9, serta 12 unit alkon untuk mempercepat pembersihan material.