HUKAMANEWS – IDC melaporkan bahwa pasar tablet global mengalami kontraksi sebesar 4,4% secara tahunan pada kuartal tiga 2025, dengan total pengiriman hanya mencapai 38 juta unit, jumlah terendah dalam tiga kuartal terakhir.
Penurunan pengiriman tablet ini dipicu oleh tingginya stok menumpuk sejak paruh pertama tahun, di mana banyak vendor melakukan penimbunan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi perubahan aturan tarif internasional.
Sinyal perlambatan pasar tablet sebenarnya sudah terlihat setelah enam kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan, sebagian besar berkat pembaruan produk dan siklus pergantian perangkat yang agresif.
Pasar negara berkembang tetap menjadi penopang permintaan tablet, terutama melalui program digitalisasi pendidikan, inisiatif sekolah berbasis perangkat, dan ekspansi vendor smartphone yang memperluas lini produk mereka.
Inovasi seperti fitur berbasis AI, form factor modular, serta peningkatan kualitas layar membantu mempertahankan minat konsumen, terutama di sektor profesional dan perusahaan.
Namun, inovasi tersebut belum cukup kuat menahan tekanan inventory karena pasokan yang melimpah membuat vendor harus menyesuaikan strategi produksi dan distribusi secara lebih hati-hati.
Di sisi lain, konsumen global kini lebih selektif dalam mengganti perangkat mereka, membuat siklus pembaruan tablet semakin panjang.
Apple Masih Dominan, Samsung Terdesak
Apple mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan pengiriman 13,2 juta unit pada Q3 2025, meningkat 5,2% dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan Apple didorong oleh performa kuat iPad 10,9 inci yang menyasar segmen konsumer dan pendidikan, meskipun pembaruan iPad Pro dan iPad Air baru dilakukan tahun sebelumnya.
Di posisi kedua, Samsung mencatat pengiriman 6,9 juta unit, turun 1,9% secara tahunan karena persaingan yang semakin ketat di segmen Android.
Lenovo menempati posisi ketiga dengan 3,7 juta unit, mempertahankan stabilitas melalui portofolio tablet kerja dan perangkat hybrid yang populer di korporasi.
Huawei kembali masuk ke daftar lima besar dengan pengiriman 3,4 juta unit, menunjukkan momentum pemulihan di pasar Asia dan Eropa Timur.