nasional

Gamer Mulai Waswas, Kelangkaan GDDR7 Bisa Ganggu Peluncuran GeForce RTX 50 Super

Minggu, 9 November 2025 | 21:00 WIB
Ilustrasi kartu grafis NVIDIA RTX 50 Super dengan isu kelangkaan GDDR7. (HukamaNews.com / NVIDIA)

Meski begitu, sejumlah pakar menilai langkah NVIDIA cukup realistis.

GPU AI premium seperti Rubin CPX, yang disebut dapat membawa memori hingga 128 GB, menawarkan margin keuntungan berkali lipat dibanding GPU gaming.
Secara bisnis, memprioritaskan sektor AI sulit untuk ditolak.

Dampak Lebih Luas: Harga Gadget Bisa Ikut Naik

Kelangkaan GDDR7 bukan hanya ancaman bagi gamer.

Sejumlah analis memprediksi harga smartphone dan laptop kelas menengah bisa naik karena kapasitas produksi memori global yang “dipaksa” bergeser ke sektor AI.

Bila kondisi ini berlangsung lama, konsumen mungkin akan menghadapi harga perangkat elektronik yang lebih tinggi hingga 2026.

Baca Juga: Sertifikasi 3C Ungkap Kejutan Xiaomi 17 Ultra Bawa Fitur Satelit dan Upgrade Kamera Level Dewa!

Pabrik yang memproduksi memori GDDR7, DRAM, dan NAND kini bekerja dalam tingkat utilisasi yang sangat tinggi.
Namun lonjakan permintaan AI yang sangat agresif membuat peningkatan kapasitas produksi tidak dapat mengejar permintaan.

Kelangkaan memori GDDR7 menjadi alarm keras bagi industri hardware global.

Seri RTX 50 Super kemungkinan menjadi korban terbesar, dengan potensi penundaan hingga pembatalan yang semakin diperbincangkan.

NVIDIA kini berada dalam persimpangan antara kebutuhan pasar gaming dan gelombang permintaan AI yang tak terbendung.

Bagi gamer, ini bisa menjadi momen untuk mempertimbangkan upgrade alternatif atau menunggu situasi produksi membaik.
Bagi industri, ini sinyal bahwa era dominasi AI semakin nyata dan akan mempengaruhi ritme rilis hardware di masa depan.

Pada akhirnya, keputusan NVIDIA dalam beberapa minggu ke depan akan menjadi penentu arah pasar GPU tahun 2026.***

Halaman:

Tags

Terkini