Kapolres Pati, AKBP Heru Wibowo, memastikan pengamanan dilakukan secara maksimal.
Sebanyak 3.379 personel gabungan diterjunkan untuk menjaga keamanan sidang paripurna dan mengantisipasi potensi bentrok.
“Situasi di lapangan sejauh ini kondusif. Kami minta massa tetap tertib dan tidak terprovokasi,” ujar Heru saat ditemui di lokasi.
Meski begitu, sejumlah warga mengaku kecewa karena belum ada kepastian dari DPRD hingga sore hari.
“Kami datang jauh-jauh dari Margoyoso hanya untuk dengar hasilnya, tapi kok belum juga diumumkan,” keluh Siti, salah satu peserta aksi.
Menanti Keputusan Penentu Nasib Pati
Menjelang petang, ribuan warga masih bertahan di alun-alun, sebagian duduk beristirahat di tepi jalan sambil menunggu pengumuman resmi dari DPRD.
Aroma ketegangan bercampur harapan tampak jelas di wajah para peserta aksi.
Apa pun keputusan dewan nanti, momen ini telah menandai kebangkitan suara rakyat Pati dalam menuntut akuntabilitas dan integritas pejabat publik.
Jika pemakzulan disetujui, maka Sudewo akan menjadi salah satu bupati pertama di Jawa Tengah yang dilengserkan lewat mekanisme politik daerah.
Masyarakat kini hanya bisa berharap, keputusan yang diambil DPRD benar-benar berpihak pada kebenaran dan kepentingan rakyat Pati, bukan sekadar kompromi politik.***