Proses Evakuasi dan Pemulihan Jalur
Petugas gabungan dari KAI, Basarnas, dan kepolisian masih melakukan evakuasi rangkaian kereta yang keluar dari rel.
Proses normalisasi jalur dilakukan secara hati-hati karena posisi gerbong berada di dekat sungai dan berisiko tergelincir lebih jauh.
KAI juga telah menurunkan tim teknis dari Daop 1 Jakarta untuk memeriksa struktur rel, bantalan, dan sistem pengunci roda guna mengetahui penyebab pasti anjlokan.
Sementara itu, arus perjalanan kereta di lintas Jakarta–Cikampek sempat mengalami keterlambatan hingga 60 menit.
KAI mengimbau penumpang untuk memantau jadwal terbaru melalui aplikasi Access by KAI atau kanal informasi resmi.
Insiden KA Purwojaya ini kembali menyoroti pentingnya perawatan rutin infrastruktur rel, terutama di jalur padat seperti Bekasi yang dilalui banyak kereta jarak jauh dan komuter.
Pengamat transportasi publik menilai, meski angka kecelakaan kereta di Indonesia cenderung menurun, kasus seperti ini menunjukkan perlunya peningkatan sistem deteksi dini kerusakan rel serta modernisasi rangkaian.
Di media sosial, warganet ramai mengomentari video anjlokan tersebut.
Banyak yang memuji kecepatan petugas KAI dalam mengevakuasi penumpang dan menangani situasi darurat.
“Salut buat petugas yang sigap. Untung semua selamat,” tulis akun X @railfans_id.
Baca Juga: KPK Sita Uang Asing dari Biro Travel Haji di Yogyakarta, Diduga Terkait Jual-Beli Kuota Haji
Sebagian pengguna juga berharap KAI segera melakukan audit teknis menyeluruh terhadap armada lama, mengingat KA Purwojaya termasuk kereta yang sudah lama beroperasi di rute selatan Jawa.
Hingga Sabtu malam, proses evakuasi dua gerbong yang keluar dari rel masih berlangsung di bawah pengawasan langsung tim teknis KAI dan aparat kepolisian.