Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Denpasar diprakirakan mengalami hujan ringan, sementara Mataram berpotensi diguyur hujan sedang.
Di Kupang, cuaca cenderung berawan tebal sepanjang hari. Sedangkan di Kalimantan, BMKG memperkirakan hujan petir di Tanjung Selor dan Banjarmasin, dan hujan sedang di Samarinda.
Pulau Sulawesi juga tidak luput dari dinamika cuaca. BMKG memperkirakan hujan ringan di Manado, Gorontalo, dan Makassar, dengan potensi hujan sedang di Palu.
Sementara Kendari berawan tebal dan Mamuju berpotensi mengalami hujan petir.
Di kawasan timur Indonesia, cuaca berawan tebal meliputi Ambon, sedangkan hujan ringan diprakirakan terjadi di Ternate, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke.
Baca Juga: Sad Ending! Ridwan Kamil Tutup Pintu Damai untuk Lisa Mariana: Tak Ada Maaf, Hukum Harus Jalan!
Wilayah Sorong dan Nabire bahkan diprediksi menghadapi hujan intensitas sedang yang bisa memicu genangan di area pesisir.
Ranti menegaskan, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi hujan deras disertai angin kencang dan petir, terutama di wilayah pesisir dan dataran rendah yang rawan genangan.
Fenomena cuaca yang berubah cepat ini merupakan ciri khas masa pancaroba, di mana Indonesia sedang bertransisi dari musim kemarau menuju musim hujan.
BMKG menyebut, kombinasi suhu panas ekstrem dan hujan petir berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, seperti dehidrasi atau kelelahan akibat paparan panas berlebih.
Di kota-kota seperti Bandung dan Pontianak, suhu siang hari yang mencapai 32–35 derajat Celsius menjadi tantangan tersendiri.
Banyak warga mengeluhkan rasa gerah dan udara pengap, terutama di kawasan padat penduduk.
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk menjaga asupan cairan tubuh, mengurangi aktivitas di luar ruangan pada siang hari, serta memantau prakiraan cuaca harian melalui kanal resmi Info BMKG.
Langkah kecil ini dinilai penting agar masyarakat bisa menyesuaikan aktivitas dan menghindari dampak buruk dari cuaca ekstrem.