HUKAMANEWS – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) yang sempat mengolok kematian Timothy Anugerah Saputra tak lagi diterima menjalani program koas di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Bali.
Langkah tegas ini diambil setelah muncul gelombang kemarahan publik akibat komentar tidak etis mahasiswa tersebut di media sosial.
Kasus ini menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan tinggi untuk menegaskan kembali nilai empati, etika, dan keamanan psikologis di lingkungan kampus.
Baca Juga: Cek Fakta: Klaim Luhut Jadi Tersangka Kasus Korupsi Batu Bara Ternyata Hoaks, Ini Faktanya!
Mahasiswa Pelaku Olok-olok Ditolak Koas oleh RS Ngoerah
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menegaskan bahwa RSUP Ngoerah telah memutuskan tidak menerima mahasiswa FK Unud yang terlibat dalam komentar tidak pantas tersebut.
“Sudah ada kesepakatan antara RS Ngoerah Bali dan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana untuk mengembalikan yang bersangkutan ke kampus untuk ditindaklanjuti,” ujar Aji dalam keterangan di Jakarta, Rabu (22/10).
Keputusan itu diambil berdasarkan hasil koordinasi langsung antara Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, pihak rumah sakit, dan universitas.
Kasus Kematian Timothy Picu Gelombang Simpati dan Amarah Publik
Sebelumnya, Timothy Anugerah Saputra (22), mahasiswa semester VII Program Studi Sosiologi Unud, ditemukan meninggal dunia pada 15 Oktober lalu.
Ia diduga bunuh diri akibat tekanan psikologis berat yang dialaminya akibat perundungan oleh teman-teman kampusnya.
Tangkapan layar grup WhatsApp yang beredar memperlihatkan bagaimana Timothy sering dijadikan bahan ejekan oleh rekan seangkatannya.
Ironisnya, usai kabar kematiannya tersebar, sejumlah mahasiswa lain justru menulis komentar olok-olok bernada menghina, yang kemudian viral dan menimbulkan gelombang kecaman luas di media sosial.
Publik menilai tindakan tersebut mencerminkan hilangnya empati di kalangan calon tenaga medis, yang seharusnya menjadi garda depan kemanusiaan.