Ilham menolak tawaran itu. Penolakan itulah yang berujung pada kematian tragisnya.
Kasus ini membuka mata publik bahwa ancaman terhadap bankir berintegritas nyata adanya. Bukan hanya soal fraud internal, tetapi juga tekanan dari pihak luar yang terorganisir.
Sosok Ilham: Bankir Muda dengan Integritas Tinggi
Sejak awal kariernya di BRI, Ilham atau Dipta, dikenal sebagai sosok disiplin, telaten, dan rendah hati. Ia percaya bahwa perbankan hanya bisa hidup dari kepercayaan.
Rekan-rekannya mengenangnya sebagai pekerja keras yang selalu mengutamakan nasabah.
Bahkan, sebelum peristiwa tragis, namanya tengah diusulkan masuk dalam Pool of Candidate sebagai Department Head di salah satu kantor wilayah.
Baca Juga: Nadya Almira Buka Suara Soal Tudingan Tabrak Lari, Ungkap Kronologi Kecelakaan 12 Tahun Lalu
Fajar Baskoro, Pimpinan Cabang BRI Cempaka Putih, menyebut Ilham sebagai bankir penuh ide dan teladan. "Ia memberi warna tersendiri dalam pengembangan bisnis. Kehilangannya adalah duka besar bagi kami," ujarnya.
Penghargaan dan Dukungan untuk Keluarga
Atas dedikasinya, Infobank menganugerahkan Integrity Award 2025 kepada Ilham. Media keuangan itu menyebut pengorbanannya sebagai teladan patriotik di tengah maraknya praktik curang di industri perbankan.
BRI pun memastikan akan menanggung biaya pendidikan dua anak Ilham hingga lulus perguruan tinggi.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyebut langkah itu sebagai bentuk penghormatan. "Rencananya, keluarga almarhum juga akan kami undang pada perayaan HUT ke-130 BRI Desember mendatang," ujarnya.
Bagi keluarga, Ilham bukan hanya bankir berprestasi, melainkan pribadi yang hangat, peduli, dan selalu menempatkan etika di atas segalanya.
Kakaknya, Taufan, menyebut integritas itu sudah melekat sejak masa kuliah ketika ia aktif di organisasi kemahasiswaan.