Faktor kelelahan, seperti yang dialami Nadya, memang kerap menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.
Data Korlantas Polri mencatat, pada 2024 lebih dari 15% kecelakaan disebabkan oleh kondisi pengemudi yang mengantuk atau lelah.
Kasus tabrak lari yang menyeret nama Nadya Almira ini membuktikan bahwa jejak masa lalu bisa muncul kembali kapan saja.
Meski telah ada perjanjian damai dan kompensasi, opini publik tetap menjadi tantangan besar bagi artis tersebut.
Apapun penilaian masyarakat, yang jelas peristiwa ini memberi pengingat penting: lelah jangan dipaksakan untuk menyetir.
Berkendara dalam kondisi prima adalah bentuk tanggung jawab, bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi pengguna jalan lain.
Kini publik menunggu, apakah penjelasan Nadya mampu meredam kontroversi, atau justru membuka babak baru dalam kasus lama yang tak kunjung usai ini.***