Pernyataan itu muncul usai kuasa hukum keluarga mendatangi Bareskrim pada 23 September lalu untuk menindaklanjuti surat yang dilayangkan sejak 28 Agustus.
Namun, desakan terus menguat agar status asistensi ditingkatkan menjadi penanganan penuh oleh Bareskrim.
Kasus kematian Arya Daru kini bukan hanya persoalan hukum, melainkan juga menyangkut citra institusi negara, baik kepolisian maupun Kementerian Luar Negeri.
Di tengah derasnya tekanan publik, langkah Polri dalam menanggapi permintaan keluarga akan menjadi penentu apakah misteri ini bisa diungkap dengan terang atau justru kian tenggelam dalam kabut spekulasi.
Keluarga Arya Daru berharap Bareskrim Mabes Polri segera mengambil langkah konkret agar kasus ini tidak berlarut-larut.
Baca Juga: Bocorkan Komite Reformasi Polri Yusril: Tokoh Besar Masuk, Publik Tunggu Gebrakan Nyata
Publik pun menunggu komitmen aparat dalam menegakkan keadilan, terlebih kasus ini menyangkut nama baik seorang diplomat muda yang dianggap berprestasi.
Jika Mabes Polri benar-benar mengambil alih penanganan, peluang untuk mengurai misteri ini terbuka lebar.
Sebaliknya, jika tetap hanya menjadi asistensi, keraguan publik bisa semakin dalam. Pada akhirnya, transparansi dan keadilanlah yang akan menjadi kunci penyelesaian.***