Bandung yang punya basis suporter kuat seperti Bobotoh Persib berharap Erick bisa membawa kebijakan yang lebih berpihak pada pengembangan klub daerah dan pembinaan pemain muda.
Menggantikan Dito Ariotedjo, Erick jelas bukan memulai dari nol. Ia mewarisi sejumlah program yang masih berjalan, tetapi juga dituntut membawa terobosan baru.
Dengan modal jaringan internasional, pengalaman manajerial, dan strategi yang terbukti, banyak pihak percaya Indonesia bisa menembus level lebih tinggi di dunia olahraga.
Namun, pekerjaan rumah tetap besar. Mulai dari perbaikan tata kelola organisasi olahraga, penuntasan masalah transparansi anggaran, hingga memastikan kesejahteraan atlet yang selama ini kerap terpinggirkan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Tolak Jadi Menpora, Lebih Pilih Fokus Sebagai Utusan Khusus Presiden
Bagi Erick Thohir, jabatan Menpora adalah ujian berikutnya setelah BUMN dan PSSI.
Bagi Presiden Prabowo, keputusan ini adalah taruhan politik besar: apakah Erick bisa mengubah wajah olahraga Indonesia dalam lima tahun ke depan?
Pengangkatan Erick Thohir sebagai Menpora adalah sinyal jelas bahwa pemerintah ingin menjadikan olahraga sebagai prioritas strategis, bukan sekadar seremonial.
Dengan kombinasi pengalaman bisnis, rekam jejak olahraga, dan posisi strategis di pemerintahan, Erick punya modal besar untuk membawa perubahan.
Harapan publik kini tertuju pada aksinya, bukan sekadar visi. Apakah ia mampu melahirkan kebijakan yang berdampak langsung pada atlet, klub, dan masyarakat? Atau justru terjebak dalam rutinitas birokrasi seperti pendahulunya?
Satu hal yang pasti, perjalanan olahraga Indonesia memasuki babak baru dengan Erick Thohir di kursi Menpora. Dan publik akan menjadi penonton sekaligus pengawas paling kritis.***