Upaya ini penting agar kondisi mental para korban tetap terjaga di tengah tekanan psikologis berada di bawah tanah.
Peristiwa longsor di tambang Grasberg bukan kali pertama terjadi.
Karakteristik tambang bawah tanah memang dikenal memiliki risiko tinggi, mulai dari potensi runtuhan batuan, banjir lumpur, hingga minimnya akses evakuasi cepat.
Beberapa warganet di media sosial menyoroti pentingnya standar keselamatan kerja yang lebih ketat di tambang Freeport.
“Setiap kali ada insiden, kita selalu khawatir soal keselamatan pekerja. Semoga Freeport benar-benar serius tingkatkan standar safety,” tulis akun X @papuawatch.
Baca Juga: Pernah Jadi Anak Buahnya di Era Jokowi, Luhut Yakin Menkeu Purbaya Mampu Genjot Ekonomi RI
Di sisi lain, ada juga yang menyoroti kontribusi besar Freeport bagi ekonomi nasional. “Freeport ini penyumbang pajak dan devisa yang besar. Tapi nyawa pekerja jangan sampai jadi taruhan. Harus ada audit keselamatan,” tulis akun Instagram @indonesiaupdate.
Freeport di Persimpangan: Antara Ekonomi dan Keselamatan
Sebagai salah satu tambang terbesar dunia, Freeport menyumbang miliaran dolar untuk Indonesia, khususnya dari sektor tembaga dan emas.
Namun, setiap kali terjadi kecelakaan, sorotan publik langsung tertuju pada tanggung jawab perusahaan dalam melindungi pekerjanya.
Di tengah persaingan global, Freeport dituntut menjaga keseimbangan antara produktivitas dan keselamatan. Pemerintah daerah Papua pun diharapkan aktif mengawasi agar tragedi tak berulang.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih bekerja keras membuka jalur evakuasi. Publik pun ikut menaruh doa agar misi penyelamatan ini berjalan mulus.
“Semoga semua pekerja bisa segera keluar dengan selamat,” ujar salah satu warga Tembagapura yang ikut menyaksikan kesiapan tim evakuasi.
Doa serupa menggema di media sosial, menandakan bahwa insiden ini bukan sekadar tragedi tambang, tapi juga ujian kemanusiaan.***