"Itu pun akan lama sekali pemulihannya bahkan 25 tahun ke depan itu akan sangat berat untuk menyentuh antara 5%. Jadi, reboundnya akan susah, apalagi kalau penanganan dan responnya juga tidak tepat."
Korbannya tentu masyarakat, seperti UMKM melemah, lapangan kerja susah, hingga pengangguran usia muda yang merujuk data dari ILO mencapai 13% di Indonesia —tertinggi di antara negara-negara di ASEAN lainnya dan salah satu yang tertinggi bahkan di Asia Pasifik.
Saat ini, kendali ada pada Presiden Prabowo untuk bisa merombak tim ekonomi dan mengubah postur APBN yang tidak lagi berat pada program-program populis. Sebab, masyarakat lebih membutuhkan program yang langsung terasa pada daya beli.
Baca Juga: Gus Yahya dan 16 Ormas Islam Ajak Masyarakat Tenang di Tengah Gelombang Demonstrasi
Perluasan basis pajak juga dikaji ulang dan patut direspon. Pemerintah semestinya mengejar pajak kekayaan kelompok atas, pajak produksi batu bara, dan menutup kebocoran pajak.
"Bukan malah menaikkan pajak di bawah yang makin memperbesar ketimpangan," kata Bhima.***