Gelombang kemarahan warga bahkan menyerbu rumah keduanya. Meski Uya dan Eko sudah menyampaikan permintaan maaf, publik belum sepenuhnya menerima.
“Publik merasa PAN terlalu lambat. Zulhas terkesan masih menutup mata, padahal ini momentum penting untuk menunjukkan empati,” ujar seorang pengamat politik di Jakarta.
Desakan Agar PAN Bersikap Tegas
CEO Promedia, Agus Sulistriyono, menilai PAN perlu segera mengikuti jejak NasDem dengan menonaktifkan kader yang dianggap mencederai perasaan rakyat.
“NasDem secara gentle sudah bersikap. Jadi, seharusnya PAN tidak perlu ragu untuk menegakkan disiplin partai,” kata Agus.
Menurutnya, langkah ini bukan hanya soal menjaga citra partai, tetapi juga soal menghormati aspirasi masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi dan sosial.
Hingga kini, PAN belum mengeluarkan keputusan resmi. Situasi ini membuat masyarakat terus menunggu apakah Zulhas akan menunjukkan ketegasan serupa atau justru membiarkan kontroversi itu menggantung.
Baca Juga: Rumah Mewah Eko Patrio Ludes Dijarah, Barang Branded hingga Kucing Kesayangan Raib dalam Sekejap!
Langkah cepat NasDem dipandang sebagai contoh nyata bagaimana partai politik bisa merespons suara publik. Namun, sikap PAN yang masih berdiam diri menimbulkan tanda tanya besar.
Apakah Zulhas akan mengambil keputusan tegas, atau tetap membiarkan isu ini melemahkan citra PAN? Publik masih menunggu jawabannya.
Bagi masyarakat, kasus ini menjadi pengingat bahwa wakil rakyat seharusnya menjadi corong aspirasi, bukan justru menyinggung perasaan rakyat.
Keputusan partai dalam menyikapi kadernya akan menjadi cermin sejauh mana mereka mampu menjaga kepercayaan publik.***