Sebagian warganet bahkan mengapresiasi peran ormas Islam yang dinilai aktif meredam ketegangan di masyarakat.
Latar belakang munculnya imbauan ini tidak lepas dari gelombang demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen, mulai dari mahasiswa hingga kelompok masyarakat sipil.
Pemerintah sendiri menekankan bahwa aspirasi publik tetap dihargai, namun jalurnya harus disampaikan secara tertib tanpa menimbulkan kericuhan.
Kesepakatan yang lahir dari pertemuan di Hambalang itu rencananya akan ditindaklanjuti melalui agenda resmi di Istana Negara.
Baca Juga: Rumah Mewah Eko Patrio Ludes Dijarah, Barang Branded hingga Kucing Kesayangan Raib dalam Sekejap!
Gus Yahya memastikan, pertemuan lanjutan dengan Presiden Prabowo bersama seluruh ormas Islam akan segera digelar.
“Setelah ini, insya Allah pertemuan lanjutan akan dilaksanakan di Istana Negara bersama Bapak Presiden dan ormas-ormas Islam,” ungkapnya.
Dengan adanya konsolidasi antara pemerintah dan tokoh agama, diharapkan situasi nasional kembali stabil. Kehadiran suara moral dari ormas Islam diyakini mampu meredam potensi gesekan di lapangan.
Bagi masyarakat luas, ajakan ini menjadi pengingat penting bahwa menjaga ketenangan bukan berarti pasif, melainkan bagian dari sikap dewasa dalam berdemokrasi.
Ketika emosi bisa diredam, ruang dialog akan lebih terbuka untuk mencari solusi.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat menantikan bagaimana pertemuan lanjutan di Istana akan memperkuat arah kebijakan nasional.
Harapan besar kini tertuju pada kolaborasi erat antara pemerintah dan ormas Islam untuk memastikan Indonesia tetap berada di jalur persatuan.***