HUKAMANEWS - Lembang yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan, kini terlihat lebih lengang. Kekhawatiran akan ancaman gempa Sesar Lembang membuat angka kunjungan wisata di kawasan Bandung Barat menurun cukup signifikan.
Fenomena ini dikeluhkan para pengelola wisata yang harus menerima kenyataan jumlah tamu berkurang drastis sejak aktivitas kegempaan meningkat.
Kondisi ini membuat sebagian destinasi populer yang biasanya padat, kini tampak sunyi.
Tak hanya faktor alam, penurunan wisata juga dipengaruhi kondisi ekonomi masyarakat yang sedang lesu.
Baca Juga: Seret Nama Ridwan Kamil, Selebgram Lisa Mariana Kembali Dipanggil KPK Soal Kasus Korupsi Bank BJB
Larangan study tour bagi sekolah pun ikut memperparah situasi, sehingga jumlah rombongan pelajar yang biasanya mendominasi kunjungan tak lagi terlihat.
Wisata Sepi 20 Persen, Pengelola Merasa Waswas
Public Relations Floating Market Lembang, Intania Setiati, mengungkapkan bahwa isu seputar Sesar Lembang sangat memengaruhi tingkat kunjungan.
“Begitu muncul kabar soal gempa, wisatawan langsung waswas dan memilih menunda kunjungan ke Lembang,” kata Intan, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, tren penurunan pengunjung di bulan Agustus memang terjadi setiap tahun. Namun kali ini jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
“Agustus ini penurunan mencapai 20 persen. Selain karena isu Sesar Lembang, faktor ekonomi dan larangan study tour juga cukup memukul,” ujarnya.
Kekhawatiran Bertambah karena Gempa Beruntun
Beberapa hari terakhir, wilayah Bandung Barat memang diguncang gempa kecil beruntun yang diduga dipicu aktivitas Sesar Lembang. Meski skala gempanya relatif rendah, kabar ini cukup membuat masyarakat resah.
Intan mengaku, pihaknya tak bisa mengabaikan rasa khawatir tersebut. “Meski isu Sesar Lembang sudah lama ada, tetap saja kami waspada. Apalagi gempa kecilnya muncul beberapa kali berturut-turut,” katanya.