Subaryono menjelaskan, keluarga saat ini kebingungan dengan berbagai informasi yang bervariasi di media sosial.
"Kami tidak berdaya. Karena informasi bervariasi. Yang saya tahu Daru di mata kami adalah dia pribadi mandiri, bertanggung jawab. Kami mohon kepada bapak presiden untuk segera bisa mengintruksikan kepada pihak yang kami sebutkan, terutama Kapolri, Panglima TNI, Menlu. Semoga misteri ini terungkap dan Daru serta keluarga mendapatkan keadilan" pungkasnya.
Pada akhir Juli lalu, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Wira Satya Triputra, mengatakan jika handphone Samsung S22 yang sehari-hari dipakai oleh Daru itu masih dicari oleh penyelidik. HP tersebut terakhir terlacak di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Wira mengakui pihaknya kesulitan untuk mencari atau melacak handphone tersebut lantaran dalam kondisi off atau mati.
Polisi sejauh ini hanya berhasil mendapatkan handphone lawas Arya yakni Samsung Note 9 yang pertama kali diaktifkan pada 2019. Hasil penelitian menunjukkan jika ponsel tersebut kemudian dinyalakan lagi pada September 2022.
Dari Samsung Note 9 itu, polisi menemukan jejak digital Daru pernah mengirim email perihal keinginannya untuk bunuh diri, dikirim ke salah satu badan amal penyedia layanan dukungan terhadap orang yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa. Termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri.***