Kehadiran mereka semakin mempertegas bahwa semangat merah putih tidak pernah luntur, meskipun mereka sedang meniti karier di luar negeri.
“Bangga bisa merayakan kemerdekaan di sini, rasanya tetap dekat dengan tanah air,” ujar Claudia kepada wartawan lokal yang meliput.
Lebih dari Sekadar Pelatih
Momen ini juga menambah kesan bahwa Patrick Kluivert bukan hanya sekadar pelatih di lapangan.
Ia tampak berusaha memahami kultur, tradisi, bahkan ikut merasakan denyut nasionalisme yang hidup di masyarakat Indonesia.
Keterlibatan emosional ini bisa menjadi energi tambahan bagi skuad Garuda.
Apalagi dalam beberapa bulan ke depan, timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi kualifikasi penting di level Asia.
Pengamat sepak bola di Belanda bahkan menilai kehadiran Kluivert di perayaan kemerdekaan sebagai simbol kuat.
“Ia menunjukkan bahwa menjadi pelatih Indonesia bukan sekadar kontrak profesional, tetapi juga soal ikatan batin,” kata seorang jurnalis olahraga Belanda.
Nasionalisme yang Menular
Bagi banyak penggemar timnas, tindakan sederhana Kluivert mengibarkan bendera kecil Merah Putih sudah cukup untuk membuktikan rasa hormatnya.
Baca Juga: Mahathir Mohamad Turun ke Jalan di Usia 100 Tahun, Pimpin Demo Desak Anwar Ibrahim Mundur
Tak heran jika banyak yang berharap momen ini bisa menular ke para pemain, terutama generasi muda yang tengah berjuang membawa nama Indonesia di kancah internasional.
Dengan gaya rendah hati, Kluivert seolah ingin mengatakan bahwa merayakan kemerdekaan bukan hanya milik orang Indonesia, tetapi juga siapa saja yang mencintai negeri ini.