HUKAMANEWS - PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi mengumumkan kebijakan refund 100 persen bagi penumpang yang terdampak akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Jawa Barat.
Insiden yang terjadi di Stasiun Pegadenbaru ini berdampak besar pada operasional sejumlah perjalanan kereta, memicu pembatalan hingga antrean panjang di berbagai stasiun.
Sabtu (2/8/2025), Stasiun Pasar Senen jadi saksi keramaian tak biasa. Ratusan calon penumpang terlihat memadati area pembatalan tiket, antre untuk mengajukan pengembalian dana atas perjalanan mereka yang dibatalkan.
Total, sebanyak 80 perjalanan kereta dibatalkan dan 42 lainnya dialihkan melalui rute memutar via Purwokerto-Kroya-Bandung sebagai langkah darurat.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap para pelanggan, Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menegaskan bahwa pengembalian tiket dilakukan secara penuh baik untuk proses pembatalan offline maupun online.
Penumpang yang memilih membatalkan tiket langsung di stasiun bisa datang ke loket pembatalan dan menerima dana secara tunai.
Untuk mengantisipasi antrean yang membludak, KAI telah menambah jumlah loket pembatalan dari 3 menjadi 5 dan memperpanjang jam layanan menjadi 24 jam.
Sementara itu, penumpang yang ingin refund secara digital bisa melakukannya lewat aplikasi Access by KAI.
Dana refund akan ditransfer ke rekening yang digunakan saat pembelian, dan KAI menjamin nominalnya akan disesuaikan menjadi 100 persen bagi semua perjalanan yang terdampak insiden Argo Bromo Anggrek.
Kabar baiknya, batas waktu pembatalan kini diperpanjang menjadi 7x24 jam.
Kebijakan ini memberikan ruang bagi penumpang untuk memproses pembatalan tanpa terburu-buru, apalagi bagi mereka yang belum sempat datang ke stasiun atau mengalami kendala akses internet.
Hingga Minggu pagi (3/8/2025) pukul 09.15 WIB, tercatat sebanyak 22.664 tiket pelanggan telah berhasil dibatalkan untuk perjalanan periode 1–3 Agustus.
Langkah cepat ini menjadi bagian dari upaya KAI dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan menunjukkan respons proaktif dalam menangani situasi krisis.