HUKAMANEWS - Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis kritik pidato Presiden Prabowo yang tuding adanya dana dari koruptor.
Dana dari koruptor disebut Prabowo saat hadir di Kongres PSI, pada Minggu (20/7) membiayai sejumlah aksi demo Indonesia Gelap dan Kabur Aja Dulu.
"Padahal aksi demo ini adalah manifestasi dari karena sulit mencari pekerjaan di dalam negeri, kemudian mereka mencoba untuk mencari peluang di luar negeri, bahkan direspon oleh ada pejabat Jepang yang mengatakan bahwa mereka masih perlu apa namanya dan bisa ya bersedia untuk menampung tenaga kerja dari Indonesia," jelas Uni Lubis.
"Dan itu adalah faktual," katanya.
Menurutnya, soal apakah dibiayai oleh koruptor atau tidak, nah itu yang harus dibuktikan.
"Jadi presiden ini sudah menjadi presiden sudah bukan lagi kampanye," katanya mengingatkan.
Baca Juga: Tarif dan Potongan Komisi Ojol di RI Lebih Tinggi? Begini Perbandingannya dengan Negara Tetangga
"Jadi pidato-pidato dan statemennya mestinya sudah tidak lagi seperti orang sedang kampanye," tegas Uni Lubis.
"Tapi kalau memang ada koruptor dan benar koruptor itu ternyata membiayai demo dibuktikan, ditangkap dan dibuktikan ya," ujarnya.
Menurut Uni Lubis, mahasiswa pada saat itu demonstrasi menyuarakan kegelisahannya akan masa depan mereka.
"Tidak hanya soal bisa melanjutkan kuliah, tetapi apakah sesudah lulus kuliah bisa mendapatkan pekerjaan," katanya.
"Itu juga faktual ya, jadi tentu kita inin friendly reminder ya mengenai situasi yang terjadi, bahwa sekarang presiden mengatakan demo dibiayai koruptor, dibuktikan, ditangkap karena Prabowo sudah menjadi presiden," katanya.
Baca Juga: Mahfud MD: Hakim Bercanda Lucu Sebut yang Memberatkan Tom Lembong Karena Buat Kebijakan Kapitalistik
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyebutkan bahwa isu dan tagar Indonesia Gelap yang sempat ramai di media sosial merupakan rekayasa yang dibuat oleh koruptor dengan membayar buzzer, sehingga berhasil membuat gaduh masyarakat.