nasional

Influencer Ini Kritik Keras Tudingan Prabowo Ada Buzzer di Balik Demo Indonesia Gelap, Sudah Biasa Terjadi Rakyat Difitnah Presiden Sendiri!

Selasa, 22 Juli 2025 | 21:36 WIB
Presiden menghadiri penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dilaksanakan usai pemilihan raya calon ketua umum PSI (Ist)

HUKAMANEWS - Sudah biasa terjadi, rakyat difitnah oleh Presiden sendiri!

Koruptor mana yang ingin mendorong akuntabilitas pemerintah?

Koruptor mana yang melawan kekerasan aparat yang jumlahnya 600 lebih dalam setahun?

Koruptor mana yang ingin menolak UU bermasalah? RUU KUHAP, RUU Polri, RUU Penyiaran dan sebagainya

Demikian kritik keras influencer Virdian Aurellio, dikutip pada Selasa (22/7).

Menurut Virdian, koruptor mana yang menolak kembalinya dwifungsi TNI?

Koruptor mana yang mendorong copot pejabat-pejabat yang korup dan inkompeten?

Koruptor yang mana, pak Presiden?

Baca Juga: Padahal DIM RUU KUHAP Sudah Berjalan Dibahas di Komisi III DPR, Namun KPK Tak Dilibatkan oleh Pemerintah, Kini KPK Surati Presiden dan Ketua DPR

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyebutkan bahwa isu dan tagar Indonesia Gelap yang sempat ramai di media sosial merupakan rekayasa yang dibuat oleh koruptor dengan membayar buzzer, sehingga berhasil membuat gaduh masyarakat.

Presiden Prabowo menyampaikan hal tersebut saat memberi sambutan pada acara penutupan Kongres PSI di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7) malam, yang mana layar pada videotron menampilkan isu tersebut berasal dari tersangka kasus korupsi minyak kelapa sawit (CPO).

"Memang ada usaha tadi menggunakan teknologi menggunakan uang, menggunakan sosmed, membayar pakar-pakar, nyinyir, menghidupkan pesimisme. Saya geleng-geleng kepala, ada orang-orang yang berperan sebagai orang pintar berperan sebagai pemimpin, tapi yang disebarkan adalah pesimisme, Indonesia gelap," kata Prabowo yang juga hadir sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Baca Juga: Aktivis LSM Ini Tantang Mabes TNI dan Istana untuk Buktikan Demo Indonesia Gelap Didanai Koruptor, Seperti Dituding Prabowo

Prabowo menilai bahwa ada pihak yang menggunakan teknologi media sosial, dengan membayar buzzer untuk menyebarkan pesimisme terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Halaman:

Tags

Terkini