HUKAMANEWS - Investigasi Tempo menemukan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih merupakan balas jasa Prabowo kepada kepala desa.
Para kepala desa disebut sudah mendukung Prabowo saat pemilihan presiden 2024.
Koperasi Merah Putih berada di bawah Menteri Koordinator Pangan serta Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Dua menteri yang mengelola anggaran Koperasi Merah Putih adalah Ketua dan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) yakni Zulkifli Hasan dan Yandri Susanto.
Penyerahan anggaran besar kepada politikus rawan korupsi dan penyelewengan untuk keperluan elektoral.
Belum lagi penunjukkan pengelola koperasi menjadi "jatah" Partai Gerindra, partainya Probowo dan Projo, perkumpulan pendukung mantan Jokowo, yang dipimpin Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Model bisnis Koperasi Merah Putih juga tak jelas.
Jenis usahanya ditentukan pemerintah pusat yang belum tentu cocok dengan kebutuhan masyarakat di desa.
Sementara itu, Indonesia akan mencatatkan sejarah baru dengan pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh penjuru negeri.
Sebuah angka fantastis karena tak ada satu negara pun yang sanggup membentuk koperasi dalam skala sebesar itu.
Setidaknya, begitu yang disampaikan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, yang berulang kali menyatakan bahwa program Koperasi Desa Merah Putih ini akan mengubah lanskap ekonomi desa.
"Mana ada dalam sejarah dunia. Kita sama-sama mencetak sejarah dunia. Enggak ada negara lain di dunia punya sejarah membentuk 80 ribu koperasi," kata Budi Arie, suatu kali.
Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih dijadwalkan akan dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025, di Klaten, Jawa Tengah.