HUKAMANEWS - Akhir-akhir ini, banyak orang di berbagai daerah Indonesia mengeluhkan suhu malam yang terasa lebih dingin dari biasanya.
Fenomena ini memicu banyak spekulasi, salah satunya mengaitkannya dengan momen aphelion, yakni saat Bumi berada pada titik terjauhnya dari Matahari.
Namun, benarkah jarak Bumi dari Matahari ini yang bikin kamu kedinginan di malam hari?
Jawabannya: tidak.
BMKG menegaskan bahwa aphelion bukanlah biang keladi turunnya suhu malam di Indonesia.
Jadi, kalau kamu merasa udara malam belakangan ini makin menusuk, bukan karena Bumi sedang "menjauh" dari Matahari.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan, suhu dingin di malam hari ini sebenarnya adalah bagian dari pola musiman yang memang umum terjadi di pertengahan tahun.
Fenomena ini bahkan punya sebutan khas dalam budaya Jawa, yakni bediding—yang merujuk pada hawa dingin saat malam menjelang pagi.
Menurut Ardhasena, fenomena aphelion memang sedang terjadi, tetapi tidak punya dampak langsung terhadap suhu malam di Indonesia.
Kebetulan waktunya saja yang berbarengan.
Penyebab sebenarnya adalah monsun Australia yang sifatnya lebih kering.
Baca Juga: KPK Mulai Periksa Saksi Terkait Proyek Jalan Rp231 Miliar di Sumut, ASN Gustav Reynold Dipanggil
Udara kering dari arah selatan khatulistiwa ini memengaruhi wilayah-wilayah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Akibatnya, suhu malam menjadi lebih rendah, dan bahkan di siang hari pun terasa tidak terlalu panas seperti biasanya.