Tapi ia tidak pernah meninggalkan Gaza Utara.
Saat gencatan senjata, beliau kembali, memimpin reaktivasi RS Indonesia.
Bahkan pada Mei 2025, ketika dr. Marwan kembali terusir, ia tetap memilih bertahan di utara, bukti cinta dan dedikasinya terhadap RS Indonesia.
Sosok yang Abadi dalam Kenangan dan Perjuangan
Kepergian dr. Marwan Al-Sultan meninggalkan duka mendalam, di tengah tragedi kemanusiaan yang terus berkecamuk di Gaza.
Namun, jejak pengabdian, senyum ramah, dan semangat perjuangannya akan terus hidup dalam hati para relawan, pasien, dan rakyat Gaza.
MER-C kehilangan saudara seperjuangan.
Dan dunia kehilangan simbol keberanian dan keteguhan.
Selamat jalan, dr. Marwan.
Tempatmu kini adalah tempat terbaik di sisi-Nya. Sosokmu abadi di hati kami.***