Plt Director of Operation and Service, Nugroho, mengatakan bahwa langkah tersebut diambil sebagai prosedur keselamatan setelah awak pesawat mendapatkan laporan ancaman bom.
Pesawat dengan nomor penerbangan SV5688 itu sebenarnya melayani rute Jeddah–Surabaya.
Namun karena situasi darurat, pilot memutuskan mengalihkan pendaratan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi bahaya.
Nugroho juga memastikan bahwa seluruh proses evakuasi penumpang dilakukan dengan tertib dan sesuai standar keselamatan penerbangan.
Prosedur evakuasi dan penanganan penumpang dilakukan dalam koordinasi penuh bersama otoritas bandara dan aparat keamanan.
Tim penjinak bom (Jibom) dari Brimob Polda Sumut telah diterjunkan untuk melakukan penyisiran dan pemeriksaan di pesawat.
"(Tim Jibom) lagi bekerja di lokasi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan.
Ia juga memastikan bahwa semua penumpang dalam kondisi sehat dan kini tengah menunggu proses lanjutan di ruang tunggu bandara.
"Sebanyak 376 penumpang telah dievakuasi dan semuanya dalam keadaan selamat," jelasnya.
Hingga kini, Tim Densus 88 masih terus menyelidiki sumber dan motif di balik informasi ancaman tersebut.
Langkah pengamanan terus dilakukan secara menyeluruh, termasuk koordinasi intensif dengan pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan aparat penegak hukum lainnya.
Insiden ini kembali menegaskan pentingnya sistem keamanan penerbangan yang solid serta respons cepat dalam menghadapi situasi darurat.
Meski penuh ketegangan, kesigapan semua pihak yang terlibat telah berhasil menghindari potensi bencana yang lebih besar.***