Termasuk apakah ijazah tersebut mirip dengan yang kini ramai beredar di media sosial.
"Saya memang pernah melihat ijazah yang dilegalisir, tapi saya sudah tidak ingat lagi detailnya seperti apa. Saya anggap itu proses administrasi yang biasa saja pada saat itu," ujarnya.
Terkait kabar bahwa KPU melakukan verifikasi langsung ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Andi menegaskan bahwa itu merupakan wewenang KPU.
Andi juga tak mengetahui secara pasti apakah KPU melakukan pengecekan lapangan atau tidak.
Menurutnya, soal pengecekan dokumen memang sudah menjadi tugas KPU untuk memverifikasi dokumen.
"Saya tidak tahu apakah mereka melakukan pengecekan langsung ke kampus, tapi dokumen yang kami serahkan sudah dinyatakan sah dan lengkap," ujarnya.
Saat disinggung apakah dirinya kenal dengan tim yang menyiapkan dokumen untuk pencalonan Jokowi, termasuk nama-nama seperti Widodo dan David yang disebut oleh Beathor, Andi mengaku mengenal.
Namun ia menegaskan dirinya tidak terlibat dalam urusan teknis penyusunan dokumen tersebut.
"Saya kenal dengan Pak Widodo dan Pak David. Tapi saya tidak tahu persis peran mereka dalam proses penyusunan dokumen itu. Itu mungkin bagian dari tim internal Pak Jokowi sejak beliau menjabat sebagai Wali Kota," katanya.
Menanggapi desakan sejumlah pihak agar isu ini diusut lebih dalam, Andi menyerahkan sepenuhnya kepada publik dan otoritas yang berwenang.***