HUKAMANEWS - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menilai penunjukkan TNI oleh Presiden Prabowo, karena TNI selama ini bisa disebut bersih.
Bersih dari praktik-praktik korupsi, jika pun ada hanya oknum bisa dihitung jumlahnya.
Analisa Mahfud terkait pengawalan TNI terhadap kejaksaan bisa disebut karena upaya membongkar korupsi, terlebih dalam skala besar banyak berhenti di tengah jalan.
"Sumber korupsi itu ada empat ya, dulu Pertamina, kedua Bea Cukai, ketiga, perpajakan dan keempat pertanahan," kata Mahfud yang videonya diposting akun X Bantal Kusam, dikutip Senin (16/6).
Menurut Mahfud, dari sinilah Presiden Prabowo mulai bongkar korupsi, yaitu di pertanahan.
"Itu kan pagar laut karena pertanahan, agraria termasuk laut udara dan sebagainya. Nah ini bongkar dari pagar laut itu karena pengelolaan alam dan pertanahan, hutan-hutan apa itu, nikel dan sebagainya," kata Mahfud.
Kemudian sekarang judi online, lanjut Mahfud, ada judol yang sangat membahayakan kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Tel Aviv Digempur Rudal Iran, Langit Malam Dipenuhi Ledakan dan Sirene Tak Henti-Henti
"Pak Prabowo bongkar, bongkar itu semua gitu kan. Ini di zaman Prabowo itu terjadi, tetapi rupanya sesudah ini menyentuh pejabat atas ini awas loh," katanya.
"Urusan pagar laut itu bukan hanya urusan kepala pertanahan, tapi ke atas lagi. Bisa ke dirjen, bisa ke menteri, bisa ke siapa lagi, maka diturunkan nih, yang tadi galak ini turun lagi," ujar Mahfud.
"Turun ke seorang lurah bernama Arsin Lurah Kohot namanya (pagar laut)."
Nah di sinilah sebut Mahfud upaya bongkar korupsi pagar lalu kemudian kasusnya menjadi macet.
"Judol anda tahu judol, begitu digerebek 27 orang ditangkap, satu ditangkap di Singapura, ada yang di Medan, pokoknya 25 (banyak)."
"Sekarang tinggal sekali lagi nanti otaknya. Otaknya akan masuk menjadi tersangka, sekarang hilang, ya kan," ujar Mahfud.