Meski tak menyelesaikan kuliahnya secara formal, ia aktif di dunia paduan suara dan pernah mengajar sebagai pelatih vokal.
Karier profesional Gusti dimulai pada tahun 2018 melalui rilisan single pertamanya berjudul “Pertanyaan”.
Sejak saat itu, namanya makin dikenal sebagai bagian dari komunitas kreatif 'IndomusikTeam', dan terlibat dalam berbagai kolaborasi lintas genre.
Salah satu ciri khas yang membuat karya Gustiwiw mencolok adalah istilah “Endikup” atau 'enak di kuping', yang menggambarkan lagu-lagunya yang ringan, catchy, dan mudah diterima semua kalangan.
Baca Juga: Bank Tutup Ratusan Kantor, OJK Pastikan Efisiensi Digital Bukan Ancaman PHK Massal
Lagu seperti “Oh, Aku Rela Diculik Cinta” menjadi contoh bagaimana ia menggabungkan humor dengan musikalitas tinggi dalam satu paket hiburan.
Tak hanya fokus pada karya pribadi, Gusti juga kerap menjadi penata musik dan produser untuk musisi lainnya.
Ia pernah terlibat dalam produksi musik beberapa nama besar seperti Jebung, Alsa Aqilah, Ardhito Pramono, Nadin Amizah, hingga Sal Priadi.
Pada awal 2025, Gusti menggandeng penyanyi muda Bunga Nafisa Zahra untuk merilis ulang lagu anak-anak legendaris “Icik Icik Bum Bum” dalam versi modern.
Aransemen tersebut mendapat sambutan positif karena berhasil membangkitkan nostalgia tanpa kehilangan sentuhan kekinian.
Dengan karya yang lintas generasi dan karakter yang penuh warna, kepergian Gustiwiw tentu meninggalkan ruang kosong yang besar di dunia musik dan penyiaran Indonesia.
Baca Juga: Jakarta Catat 38 Kasus Aktif Covid-19, Dinkes Siapkan Langkah Antisipasi agar Tak Terulang Lonjakan
Tak hanya soal karya, kehangatan dan kebaikannya juga dikenang oleh banyak orang yang pernah berinteraksi dengannya, baik secara langsung maupun lewat layar.
Kini, publik hanya bisa mengenang sosok Gusti melalui warisan musik dan konten yang telah ia tinggalkan.
Semoga kepergiannya membawa kedamaian, dan semangat berkarya yang ia tunjukkan menjadi inspirasi abadi bagi generasi muda Indonesia.***