Penampakan dokumen itu sempat memicu berbagai spekulasi, apalagi konteksnya berdekatan dengan dinamika politik di lingkaran pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Namun Prasetyo menegaskan, pemerintah saat ini belum memprioritaskan perombakan kabinet.
Fokus utama Presiden Prabowo, kata Prasetyo, adalah menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang dihadapi lintas sektor.
Beberapa isu penting yang kini menjadi perhatian serius pemerintah antara lain sektor energi, kehutanan, lingkungan hidup, hingga pariwisata.
Langkah strategis ini menunjukkan bahwa Prabowo tidak ingin tergesa-gesa dalam menyusun ulang jajaran kabinetnya.
Prasetyo juga mengingatkan publik untuk tidak mudah terjebak dalam spekulasi yang belum tentu berdasar.
Ia menilai bahwa segala keputusan strategis di pemerintahan harus dilihat dalam konteks kebutuhan nasional, bukan sekadar berdasarkan asumsi politik semata.
Dalam dinamika politik nasional, silaturahmi antar-elite memang sering menimbulkan banyak interpretasi.
Namun dalam konteks kali ini, pertemuan Megawati, Dasco, dan Prasetyo tampaknya lebih bersifat informal dan penuh nuansa kekeluargaan, ketimbang pertemuan strategis untuk membahas reshuffle.
Dari sisi politik, ini menjadi pengingat bahwa tidak semua interaksi elite mesti berujung pada keputusan besar.
Dengan demikian, kamu sebagai pembaca bisa memahami bahwa sampai saat ini, belum ada tanda resmi dari Istana tentang perombakan susunan kabinet.
Meski begitu, ruang spekulasi tetap terbuka, mengingat politik selalu menyimpan kejutan di waktu yang tak terduga.***