HUKAMANEWS - Usai Bareskrim Polri menggelar hasil penyidikannya dan menyimpulkan bahwa ijazah Jokowi asli, dikabarkan Jokowi marah besar.
Pasalnya, dari keterangan Bareskrim justru mengundang kecurigaan yang lebih besar bahwa ijazah Jokowi palsu.
Dikutip dari akun X Sarah Tresnowati pada Sabtu (31/5), konpres Bareskrim bukan malah menguatkan "ijazah asli" tapi malah makin ditelanjangi @SianiparRismon.
"Ternyata transkrip IPK Jokowi yang membawa malapetaka. Jumlah SKS Jokowi tidak layak untuk menempuh gelar sarjana di @UGMYogyakarta."
"Sampai kapan UGM dan Polri berhenti berkonspirasi untuk membenarkan ijazah Ir Jokowi adalah ASLI."
Sementara dikatakan pakar digital forensi Rismon Sianipar, jumlah kredit wajib dari Jokowi 88 SKS, sementara jumlah kredit pilihan yaitu 34 SKS.
"Di situ kita tabulasikan jadi total kredit SKS Jokowi 122, pertanyaannya 122 itu cukup SKS untuk memenuhi gelar sarjana, gak mungkin," ujarnya.
Baca Juga: Gitar Akustik Indonesia Banyak Diminati di Jepang, Peluang Ekspor Baru
"Kakak angkatan saya aja 160 atau 158 SKS. Nah ini kok bisa 122 SKS yang saat ini saja 144 SKS untuk menjadi sarjana," kata Rismon.
Diterangkan Rismon, dari tabulasi Jokowi transkrip nilai Jokowi 122 SKS, sementara ada lembar fakultas soal registrasi semester dua tahun akademik 1981.
"Itu kan ada bulatan dan itu yang melakukan mahasiswa sendiri, bukan petugas, dia (Jokowi) yang mengisi nomor induks mahasiswa Joko Widodo 8034416/kt/1981. Dia yang tulis sendiri."
"Nah di situ diberikan perintah atau instruksi berilah tanda lingkaran pada angka atau nomor yang sesuai jawaban saudara. Nah di situ Joko Widodo kalau kita apa namanya yang diklaim asli oleh dirjen dikbud itu yang ditampilkan di proyektor itu dilingkari sarjana muda Joko Widodo."
"Ya kan dilingkari di situ nomor 2, nomor 1 program diploma, nomor 2 itu sarjana muda, nomor 3 sarjana, nomor 4 profesi."
Baca Juga: Fikih Transisi Energi Berkeadilan, Terobosan Ulama Muda Muhammadiyah untuk Selamatkan Bumi dan Umat
"Sementara Joko Widodo melingkari sarjana muda, terus terakhir semester 1, semester 2 tahun akademik 1981/1982 dia lingkari juga sarjana muda, semester 2 tahun 1981/82 dia lingkari juga sarjana muda. Jadi tiga kali dia bulati atau lingkari pilihan sarjana muda."