Penetapan dari Arab Saudi ini sangat krusial, khususnya bagi umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji, karena seluruh rangkaian manasik haji mengacu pada keputusan otoritas setempat.
Nahdlatul Ulama Ikut Tetapkan Tanggal yang Sama
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut menetapkan 1 Zulhijah 1446 H pada Rabu, 28 Mei 2025, dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil setelah mencermati laporan rukyatul hilal yang dilakukan secara serentak di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga: Survei Indikator Politik Indonesia Sebut Masyarakat Puas Terhadap Penertiban Premanisme
PBNU sendiri selama ini menggunakan metode rukyat dalam menentukan awal bulan hijriah, sesuai dengan pandangan fiqih mayoritas ulama.
Muhammadiyah Sudah Tetapkan Sejak Januari
Sedangkan PP Muhammadiyah sebenarnya telah lebih dulu menetapkan Idul Adha 2025 melalui maklumat resmi yang dikeluarkan pada Januari lalu.
Berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi rujukan Muhammadiyah, 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, dan Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025.
Hisab wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah mempertimbangkan tiga kriteria utama: terjadinya ijtimak, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan posisi bulan saat terbenamnya matahari berada di atas ufuk.
Metode ini memungkinkan Muhammadiyah untuk mengumumkan kalender hijriah jauh-jauh hari sebelumnya dengan kepastian yang tinggi.
Serempak, Memudahkan Umat
Kesamaan penetapan antara pemerintah, ormas Islam, dan otoritas Saudi menjadi angin segar bagi umat Islam di Indonesia.
Selain menyederhanakan persiapan ibadah kurban dan pelaksanaan salat Id, momen ini juga mencerminkan sinergi antar lembaga keagamaan dalam menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah.